Demonstran membakar bar di depan Kedubes AS di Baghdad, Irak, 31 Desember 2019. (Foto: AFP/AHMAD AL-RUBAYE)
Demonstran membakar bar di depan Kedubes AS di Baghdad, Irak, 31 Desember 2019. (Foto: AFP/AHMAD AL-RUBAYE)

Tiga Roket Hantam Kedubes AS di Irak

Willy Haryono • 27 Januari 2020 06:02
Baghdad: Tiga roket menghantam Kedutaan Besar Amerika Serikat di Baghdad, Irak, Minggu 26 Januari 2020. Peristiwa terjadi saat ribuan demonstran anti-pemerintah melakukan aksi protes di seantero Irak.
 
Serangan ini menandai eskasi berbahaya dari rangkaian serangan misil ke arah Kedubes AS di Irak dalam beberapa bulan terakhir. Dalam serangan terbaru, ketiga roket menghantam langsung kompleks kedubes.
 
Seorang sumber keamanan mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa sebuah misil mengenai kafe di kompleks kedubes, dan dua lainnya mendarat tak jauh dari sana.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun Washington berulang kali menyalahkan sejumlah faksi militer Irak yang didukung Iran.
 
Seorang pejabat senior Irak mengatakan kepada AFP bahwa sedikitnya satu orang terluka dalam serangan tersebut. Namun ia tidak menyebutkan apakah korban luka adalah diplomat AS atau staf lokal Irak yang bekerja di area kedubes.
 
Hingga saat ini pihak Kedubes AS di Irak belum mengeluarkan komentar apapun.
 
Perdana Menteri Adel Abdel Mahdi dan juru bicara parlemen Irak Mohammed Halbusi sama-sama mengecam serangan tersebut. Keduanya menilai peluncuran roket dapat membuat Irak terseret ke jurang peperangan.
 
Sebuah serangan serupa telah menewaskan seorang kontraktor asal AS tahun lalu. AS merespons serangan itu dengan menggempur grup milisi bernama Kataeb Hezbollah.
 
Kurang dari sepekan usai menyerang Kataeb Hezbollah, AS melakukan serangan udara yang menewaskan jenderal asal Iran Qassem Soleimani. Serangan udara itu juga menewaskan petinggi Kataeb Hezbollah, Abu Mahdi al-Muhandis.
 
Kematian Soleimani dibalas Iran dengan meluncurkan belasan misil balistik ke dua pangkalan militer yang menampung pasukan AS di Irak.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan