Para pemuda dan tokoh Ethiopia ini melawan tim Indonesia dalam pertandingan persahabatan bola voli, memasukan pensil ke dalam botol, pacu membawa kelereng, jalan balon, dan makan kerupuk. Sebelum pertandingan puluhan pemuda Ethiopia ikut senam bersama dengan masyarakat Indonesia, menari Maumere dan Poco-poco. Organisasi pemuda Ethiopia tersebut diantaranya Youth 2 Youth, Safe Life dan Trash to Cash.
“Kami senang sekali dilibatkan dalam kegiatan HUT RI karena melalui pertandingan persahabatan ini kami bisa berkenalan dengan pejabat, staf dan masyarakat Indonesia di Ethiopia,” ujar CEO Safe Light, Sileshi, dalam keterangan tertulis KBRI Addis Ababa, yang diterima Medcom.id, Senin, 15 Juli 2019.
“Kami juga tidak mengira Indonesia merayakan ulang tahun kemerdekaan dengan acara yang ramai dan meriah ini. Kecuali olah raga bola voli, semua cabang pertandingan dan perlombaan yang diselenggarakan, baru bagi kami semua. Kami belum pernah mengenalnya,” imbuhnya.

Warga Ethiopia bersama warga Indonesia merayakan HUT Kemerdekaan RI di Addis Ababa. (Foto: Dok. KBRI Addis Ababa).
Sementara itu Betelhem, pimpinan Trash to Cash mengatakan bahagia sekali mengikuti kegiatan HUT RI di KBRI Addis Ababa. Kesempatan ini merupakan yang kedua kalinya bagi Betelhem berada di KBRI Addis Ababa.
Sebelumnya Betelhem adalah salah seorang dari 90 innovator muda Ethiopia yang “mondok” di KBRI Addis Ababa selama 14 jam guna mengikuti kompetisi Ignite Africa Challenge pada 29 Juni 2019 yang memang diselenggarakan di KBRI Addis Ababa. Betelhem dan timnya yang terdiri dari tiga orang, meraih juara satu dalam ajang adu ide dan gagasan mengatasi masalah ekonomi, sosial dan pendidikan di Afrika, khususnya Ethiopia.
Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika mengatakan bahwa KBRI Addis Ababa Al Busyra Basnur, sengaja mengundang dan melibatkan sebanyak mungkin tokoh pemuda Ethiopia dalam berbagai kegiatan tertentu di KBRI Addis Ababa, karena ini merupakan bagian dari diplomasi publik dan upaya meningkatkan people to people contact antara Indonesia dan Ethiopia.
“Potensi pemuda Ethiopia ternyata cukup besar. Mereka sangat aktif, kreatif dan memiliki jaringan kerjasama internasional yang luas. Organisasi pemuda yang peduli masalah-masalah sosial dan ekonomi masyarakat sangat banyak,” kata Duta Besar Al Busyra Basnur.
“Pergerakan mereka dari satu negara ke negara lain juga cukup intens yang menunjukkan bahwa mereka well-connected dengan dunia global,” tutur Dubes Al Busyra.
“Karena itu, bersamaan dengan penyelenggaraan 1st Indonesia-Ethiopia Young Entrepreneurs pada tanggal 11 Juni 2019 lalu di KBRI Addis Ababa, diluncurkan pula Asosiasi Persahabatan Pemuda Indonesia-Ethiopia yang bertujuan ikut membantu meningkatkan hubungan dan kerja sama serta program-program pemerintah Indonesia-Ethiopia,” tuturnya.

Warga Ethiopia bersama warga Indonesia merayakan HUT Kemerdekaan RI di Addis Ababa. (Foto: Dok. KBRI Addis Ababa).
Ada tiga pemuda Indonesia yang menjadi pembicara pada forum pertama pemuda wirausaha tersebut, yaitu Fathie, Kevin dan Bryan. Mereka juga founders Asosiasi Persahabatan Indonesia-Ethiopia bersama Markos Lemma dan Kalewongel Tesfaye dari Ethiopia.
Pada Sabtu, 6 Juli 2019, sejumlah pendiri dan pimpinan Asosiasi Persahabatan Indonesia-Ethiopia tersebut diundang oleh Duta Besar Ethiopia di Jakarta, Prof Admasu Tsegaye untuk membahas berbagai hal dan kegiatan-kegiatan kedepan yang melibatkan Asosiasi Persahabatan Indonesia-Ethiopia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News