“Israel selalu membuat gerakan-gerakan yang dikecam dunia dalam bentuk apapun. Israel bukan negara yang menginginkan terciptanya perdamaian di dunia,” kata Al Shun, di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, Jumat 17 Mei 2019.
Hal ini juga sehubungan dengan 71 tahun Hari Peringatan Nakbah atau awal kehancuran Palestina di mana Israel merebut tanah-tanah Palestina sehingga penduduknya terlantar dan hidup terpisah-pisah di pinggiran negara-negara Arab.
“Dalam permasalahan ini, ada yang disebut zolim dan tertindas. Palestina adalah pihak yang tertindas dan Israel adalah pihak zalim,” lanjut dia.
Tak hanya itu, Palestina juga terus mengecam sikap Amerika Serikat (AS) yang terus mendukung Israel dalam menjajah Palestina. AS juga mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang merupakan pelanggaran internasional.
“AS dengan senang menjadi musuh dunia. Palestina tidak akan tinggal diam melawan ini semua. Kami akan berjuang untuk perdamaian dan kemerdekaan kami,” ungkap Al Shun lagi.
Trump juga mendukung Israel 100 persen ketika ketegangan di Jalur Gaza meningkat akhir-akhir ini. Pernyataan ini pun dianggap memperkeruh suasana yang genting.
Tak hanya itu, penasihat Trump yang juga merupakan menantunya, Jared Kushner, mengindikasikan bahwa rencana perdamaian AS untuk Timur Tengah tidak akan lagi mempertimbangkan Solusi Dua Negara atau Two-State Solution. Inti dari Solusi Dua Negara adalah membagi dua wilayah Yerusalem kepada Israel dan Palestina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id