Anak-anak berisikio gizi buruk di Sudan Selatan -- AFP/Charles Lomodong
Anak-anak berisikio gizi buruk di Sudan Selatan -- AFP/Charles Lomodong

800 Ribu Balita di Sudan Selatan Berisiko Gizi Buruk Akut

Kesturi Haryunani • 20 Oktober 2014 13:13
medcom.id, Jakarta: Lembaga pemerhati urusan kesejahteraan anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UNICEF, mengumumkan bahwa 800 ribu balita beresiko terserang gizi buruk akut di negara bagian Sudan Selatan. Hal tersebut disebabkan krisis kemanusiaan yang tengah terjadi di negara terbaru di dunia itu sejak Desember 2013.
 
Kini, sebanyak 83 persen populasi Sudan Selatan tinggal di daerah terpencil. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah, seiring dengan gelombang pengungsi yang mencapai 1,3 juta orang.
 
UNICEF, Badan Pangan Dunia, beserta mitra lainnya, berusaha membantu pengungsi di daerah terpencil Sudan Selatan melalui udara. Bahan makanan yang sangat dibutuhkan pengungsi, dijatuhkan melalui pesawat kecil yang terbang rendah di daerah konflik. Terbukti, hal tersebut merupakan cara paling cepat dan efektif untuk menyalurkan bantuan.

Bantuan diberikan melalui udara karena banyak daerah di Sudan Selatan sulit dijangkau karena tidak adanya akses jalan, maupun masalah keamanan. Jika bantuan disalurkan melalui jalan darat, akan memakan waktu berhari-hari atau justru akan gagal di tengah jalan. Hingga saat ini, telah ada 30 misi bantuan diterbangkan oleh UNICEF, Badan Pangan Dunia, beserta mitra lainnya.
 
Cara kerja tim respon cepat melalui jalur udara, terlebih dahulu melalui berbagai tahapan sebelum menerjunkan bantuan di area konflik. Pertama, tim akan memilih lokasi yang kurang terlayani ataupun tidak tercapai oleh bantuan bantuan darat.
 
Kemudian, satu tim teknisi terlatih segera dikumpulkan dan diterbangkan ke area tersebut secepat mungkin. Ketika mendarat, tim akan mendata kebutuhan paling mendesak, dibantu pemimpin desa setempat. Selanjutnya, pemimpin desa akan meneruskan pesan ke desa-desa di sekitarnya. Barulah dihimpun bantuan yang diterjunkan melalui udara.
 
Tim respon cepat sangat beharga di daerah seperti Sudan Selatan, karena mereka memungkinkan pihak seperti PBB dan LSM meluncurkan bantuan secepatnya. Waktu menjadi faktor penentu dalam menyalurkan bantuan. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk menyalurkan bantuan, maka semakin banyak nyawa yang diselamatkan.
 
Sejauh ini, misi cepat menanggapi krisis telah menjangkau hampir setengah juta orang di Sudan Selatan. Namun jutaan orang lainnya masih membutuhkan bantuan.
 
UNICEF dan Badan Pangan Dunia meminta bantuan pada dunia, untuk segera mengambil tindakan atas krisis yang terjadi untuk menyediakan bantuan yang dibutuhkan sebelum terlambat. Anda pun dapat turut berpartisipasi dengan mengunjungi https://www.supportunicefindonesia.org. (adv)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(NIN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan