Sejumlah saksi di desa Dogo mengidentifikasi enam jasad di kuburan massal sebagai warga yang pernah ditangkap militer pada 22 Maret lalu.
"Penemuan mengerikan ini terjadi menyusul beberapa pekan meningkatnya kekerasan, yang telah menyebabkan warga sipil di Mali tengah terperangkap dalam baku tembak," kata peneliti Amnesty Internasional Afrika Barat, Gaetan Mootoo, seperti dikutip UPI, Rabu 4 April 2018.
Para saksi juga mengatakan kepada Amnesty, militer juga pernah menangkap dan menutup mata sembilan orang di Daresalam saat upacara pembaptisan pada 21 Februari.
"Pasukan militer yang memerangi kelompok-kelompok bersenjata juga telah melakukan kejahatan di bawah hukum internasional, termasuk pembunuhan di luar hukum, penghilangan paksa, dan penangkapan sewenang-wenang," kata Amnesty International.
Amnesty International juga mengonfirmasi 65 orang, termasuk anak-anak, di Mali dibunuh dengan bom rakitan sejak awal tahun ini.
"Meningkatnya serangan juga telah mengakibatkan penutupan ratusan sekolah, menyebabkan lebih dari 214.000 anak kehilangan pendidikan," kata Mootoo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News