"Tidak satu pun kata-kata keluar dari mulutnya, karena Dastin tidak mengerti bahasa Indonesia maupun bahasa daerahnya sama sekali," kata Ketua Satgas Perlindungan WNI KBRI Amman Nico Adam kepada Medcom.id, Kamis 19 April 2018.
Nico mengatakan Dastin hanya sesekali melambaikan tangan ke bapak dan ibunya. Sama halnya dengan Dastin, sang ibu juga tak kuat menahan haru, bahkan ibunya hingga masuk ke kamar.
"Dastin berkata dalam bahasa Arab yang artinya aku kangen dan ingin pulang," ungkap Nico.
Sementara itu, pihak KBRI Amman mengatakan berupaya menyelesaikan masalah Dastin dengan sang majikan. Menurut Nico, majikan Dastin mengatakan akan menyelesaikan pembayaran sisa gajinya.
"Pernyataan resmi majikan untuk melunasi sudah kami terima. Bila dalam waktu yang disepakati tidak muncul, kasus akan kita limpahkan ke pengadilan," imbuhnya.
Nico meminta agar keluarga Dastin bersabar menunggu kasus administrasinya diselesaikan.
Tim Satgas KBRI Amman berhasil menemukan Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Dastin binti Tasja (30), warga Desa Juntikedokan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Ia hilang kontak dengan keluarganya selama 13 tahun di Amman, Yordania.
Saat ini, Dastin berada di Shelter Griya Singgah KBRI Amman dalam kondisi fisik yang sehat. Namun Dastin hanya bisa berbahasa Arab. Tak mampu berbahasa Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News