Seperti dikutip ibtimes.com, Komandan Angkatan Laut Turki Admiral Veysel Kosele juga belum dapat ditemukan hingga Senin (18/7/2016) malam waktu Turki.
Belum diketahui pasti apakah Kosele adalah pendukung kudeta. Beberapa media lokal Turki menyebut kepala angkatan laut Turki itu ditipu para perencana kudeta yang membawanya menaiki kapal, dan kemudian mengatakan adanya serangan teroris.
Sedikitnya 14 kapal angkatan laut Turki masih bertugas aktif saat percobaan kudeta terjadi. Belasan kapal itu diperkirakan berada di Laut Aegean atau Laut Hitam dan belum kembali ke pelabuhan Turki.
Kecurigaan bahwa para komandan dari 14 kapal ini terlibat kudeta adalah karena mereka belum berusaha menghubungi pusat komando. Diduga belasan kapal ini mencoba bertolak menuju Yunani.
Sebelumnya, sekitar delapan personel militer Turki dilaporkan mencari perlindungan suaka di Yunani di tengah operasi penyisiran besar-besaran oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan. Sang presiden telah menahan 103 jenderal dan laksmana serta memecat hampir 9.000 aparat yang dituding terlibat kudeta.
Erdogan mengatakan para perencana kudeta bahkan sempat mencoba membunuhnya saat dirinya berada di sebuah kawasan resor. Dua penjaga Erdogan tewas dalam serangan tersebut.
Kudeta yang berawal pada Jumat malam berakhir gagal, hanya lima jam setelah dimulai. Pasukan loyalis Presiden Recep Tayyip Erdogan berhasil menggagalkan usaha faksi militer yang sempat memblokade sejumlah ruas jalan dengan tank. Percobaan kudeta ini telah menewaskan lebih dari 290 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id