Ilustrasi  kawasan Timur Tengah (Foto:Medcom.id/M Rizal)
Ilustrasi kawasan Timur Tengah (Foto:Medcom.id/M Rizal)

Gagal Bentuk Pemerintahan, Israel Kemungkinan Kembali Gelar Pemilu

Arpan Rahman • 21 November 2019 15:03
Tel Aviv: Israel menuju pemilihan umum ketiga dalam waktu kurang dari setahun setelah saingan terdekat Benjamin Netanyahu gagal membentuk pemerintahan baru.
 
Benny Gantz, pemimpin partai sentris Biru dan Putih, mengumumkan kegagalannya pekan ini. Dia menyalahkan Netanyahu yang sebelumnya juga gagal membentuk pemerintahan. 
 
"Dalam 28 hari terakhir, tidak ada hasil ketika kami mencoba membentuk pemerintahan yang akan membawa Israel meraih kepemimpinan martabat, moral, dan penuh nilai," katanya seperti dikutip the Independent pada Kamis, November 21, 2019.

Gantz diberikan kesempatan untuk membentuk pemerintahan setelah Netanyahu terbukti tidak dapat membangun pemerintahan koalisi setelah pemilu ketat pada September.
 
Netanyahu sangat ingin mempertahankan jabatan perdana menteri. Ia bisa gunakan jabatan tersebut untuk melawan tuduhan korupsi dan mendapatkan imunitas. 
 
Hukum Israel mengharuskan semua politisi mengundurkan diri jika didakwa melakukan kejahatan dengan pengecualian perdana menteri.
 
Partai Gantz, Blue and White, adalah partai terbesar di parlemen dengan 34 kursi. Partai Netanyahu, Likud, berada di peringkat kedua dengan 33 kursi.
 
Baik Gantz maupun Netanyahu membutuhkan setidaknya 61 kursi di parlemen untuk menjadi perdana menteri. Hal ini membuat mereka harus membangun koalisi dengan partai-partai yang lebih kecil. 
 
Hingga saat ini, tidak ada pihak yang mau berkompromi. Jika tidak ada yang bisa membentuk pemerintahan, negara itu dapat dipaksa mengadakan pemilu lagi pada Maret nanti.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan