Pilpres Mesir pada 26-28 Maret mendatang adalah kali ketiga sejak digulingkannya Hosni Mubarak pada 2011.
Dalam sebuah video di Facebook, seperti dikutip AFP, Anan mengatakan akan mengoreksi "sejumlah kebijakan yang salah" dari pemerintahan Sisi setelah tergulingnya Morsi pada 2013.
Anan mengatakan Mesir menghadapi sejumlah tantangan sejak beberapa tahun terakhir yang penuh guncangan, termasuk memburuknya kondisi hidup masyarakat serta aktivitas terorisme di Semenanjung Sinai.
"Ini semua merupakan hasil dari beragam kebijakan keliru yang melimpahkan semua tanggung jawab kepada militer," ujar Anan.
Ia mengaku telah membuat sebuah tim beranggotakan warga sipil untuk membantu dirinya berjaya dalam pilpres. Salah satu anggota tim itu adalah Hisham Geneina, mantan kepala komisi pemberantasan korupsi Mesir yang dipecat Sisi pada 2016.
Menjadi panglima militer dari 2005, Anan diberhentikan Morsi pada 2012. Sejumlah analis mengatakan majunya Anan mungkin dapat menarik minat masyarakat Mesir yang mendambakan stabilitas di era Hosni Mubarak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News