Baca juga: Venezuela Blokade Pengiriman Bantuan Kemanusiaan.
Guaido mengatakan kepada radio Kolombia pada Rabu bahwa militer Venezuela harus memilih antara ‘kediktatoran yang tidak memiliki sedikitpun kemanusiaan, atau berpihak pada konstitusi.’
Jembatan Internasional Tienditas di perbatasan Kolombia diblokir, menghentikan truk yang membawa bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan untuk memasuki negara itu. Menurut pejabat Kolombia, sebuah kapal tanker oranye raksasa dan dua kontainer biru besar ditempatkan di seberang jalan raya, bersama dengan pagar darurat, oleh tentara Venezuela.
"Sekali lagi Angkatan Bersenjata memiliki perintah langsung saat ini: memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan yang diperlukan yang akan mengurus keluarga mereka," kata Guaido, seperti dikutip AFP, Kamis, 7 Februari 2019.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menulis di Twitter bahwa militer Venezuela sengaja memblokir bantuan di bawah perintah Maduro. ”Pemerintahan Maduro harus membiarkan bantuan mencapai orang yang kelaparan,” katanya.
Hiperinflasi yang merajalela telah memaksa jutaan rakyat Venezuela meninggalkan rumah mereka atau kelaparan, dengan persediaan bahan baku dan obat-obatan yang sangat terbatas.
Di kota Cucuta, dekat dengan jembatan Tienditas, penentang penjabat Presiden Nicolas Maduro menyusun rencana dengan para pejabat AS untuk membuka ‘koridor kemanusiaan’ ke Venezuela, bahkan jika itu berarti melewati militer.
Pemerintah AS sendiri telah menjanjikan bantuan sebesar US20 juta. Sementara Kanada telah menjanjikan USD40 juta. Uni Eropa mengatakan akan memberikan tambahan 5 juta hingga 43 juta Euro yang diberikan pada tahun 2018.
Maduro telah lama menolak intervensi kemanusiaan asing, mengklaim itu sama dengan intervensi dari luar. Namun penolakan itu membuat warga Venezuela terancam kelaparan.
Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara bulan lalu, dalam tantangan berisiko tinggi bagi otoritas Maduro. Langkah ini membuatnya mendapatkan dukungan dari hampir 40 negara di seluruh dunia, dan mendukung seruannya untuk mengadakan pemilihan baru.
Sementara itu, PBB mengatakan tidak akan bergabung dengan inisiatif apa pun untuk menyelesaikan krisis politik di Venezuela agar tetap netral.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News