Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan salah satu dari dua pelaku bom, datang dari Suriah.
"Kami selalu mengatakan pada rekan-rekan kami bahwa kami menerima ancaman semacam ini. Kami melihat pelaku bom Besiktas juga datang dari Suriah," kata Cavusoglu, seperti dikutip Reuters, Kamis (15/12/2016).
Namun, Cavusoglu tak mengatakan pelaku mana yang ia maksudkan. Melancarkan aksinya, salah satu pelaku mengendarai mobil dan satu orang lainnya berjalan kaki mendekati korban sebelum meledakan diri.
Serangan ini telah diklaim oleh salah satu cabang militan Partai Pekerja Kurdi alias PKK. Kelompok ini telah melancarkan perang, serangan, dan menuntut otonomi selama beberapa dekade, terutama di tenggara Turki.
Awal pekan ini, kepolisian Turki menangkap sekitar 568 orang yang diduga terkait militan Kurdi. Tindakan tegas ditingkatkan menyusul terjadinya bom di Istanbul tersebut.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menuding partai tersebut terkait dengan PKK. Namun, tudingan dibantah oleh partai Kurdi pertama yang menduduki kursi di parlemen itu.
Pertandingan antara tim Bursaspor melawan Besiktas ditonton oleh ribuan orang di Turki selama dua jam sebelum ledakan. Dikabarkan, tak ada penonton yang tewas maupun terluka. Namun, penyelidikan masih terus dilanjutkan.
"Mereka menyerang persatuan dan solidaritas bangsa kita. Serangan teroris ini sudah mulai mengincar dunia olahraga," ungkap Menteri Olahraga Turki, Akif Caggtay.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News