Menurut organisasi Care Australia, otoritas di Suva mengonfirmasi jumlah jasad meningkat tajam dari enam menjadi belasan. Dikhawatirkan jumlah ini terus meningkat.
"Care Australia dapat mengonfirmasi jumlah korban tewas saat ini 17 orang," tutur juru bicara Care kepada AFP, setelah berdiskusi dengan petugas manajemen bencana di ibu kota Fiji.
Siklon Winston, badai kategori lima pertama yang melanda Fiji, menghantam negara pulau di Pasifik ini pada Sabtu, dengan kecepatan angin antara 285 hingga 325 kilometer per jam. Winston merubuhkan sejumlah rumah, melumpuhkan infrastruktur dan memaksa warga mengungsi ke pusat penampungan.
Total kerusakan baru dapat diketahui setelah jaringan komunikasi kembali normal, karena masih banyak laporan yang belum masuk dari daerah terpencil.
"Warga Fiji berusaha keras memperbaiki komunikasi yang terputus, tapi mereka khawatir berita yang akan mereka dengar adalah berita buruk," ucap Raijeli Nicole, kepala regional Oxfam's Pacific.
"Dari intensitas badai dan gambar yang kami lihat sejauh ini, ada kekhawatiran kuat bahwa jumlah korban tewas akan terus meningkat," sambung dia.
Turis internasional yang kebetulan berada di Fiji saat kejadian mulai pulang ke negara masing-masing. Mereka berbondong-bondong ke bandara Nadi yang sudah kembali memulai kegiatannya setelah ditutup dua hari.
Ekonomi Fiji bergantung pada sektor pariwisata. Fiji merupakan destinasi wisata utama Australia dan Selandia Baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News