Dalam demo di Ankara, seperti dilansir AFP, Minggu (11/10/2015), pengunjuk rasa anti-pemerintah dan pro Kurdistan menuding pemerintah Turki sebagai pemicu ledakan. Beberapa di antara mereka meneriakkan "Erdogan pembunuh" dan "bubarkan pemerintah!"
Sehari sebelumnya, sekitar 10 ribu demonstran di Istanbul menuduh Erdogan gagal melindungi warganya sendiri. Terdapat spanduk bertuliskan "negara ini pembunuh" dan "kami tahu pembunuhnya."
Kepala Partai Demokratik Rakyat (HDP) Selahattin Demirtas mengatakan dalam akun Twitter: "negara ini menyerang warganya sendiri. Penerima ucapan bela sungkawa seharusnya rakyat, bukan Erdogan."
Dalam pidatonya, Demirtas meminta warga bergerak bersama untuk mendepak Erdogan dari kursi presiden.
"Kita semua tidak akan beraksi berdasarkan dendam. Tapi kita meminta agar orang yang bertanggung jawab diseret ke pengadilan," tegas Demirtas, yang mengatakan berpartisipasi dalam pemilihan umum adalah bagian dari menggeser Erdogan.
Serangan terjadi tiga pekan sebelum dilangsungkannya pemilihan umum. Hingga saat ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan.
Otoritas Turki melaporkan dua pelaku bom bunuh diri adalah pria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News