Aksi saling serang antar kedua pihak meningkat sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencana perdamaian Palestina-Israel bulan lalu. Palestina mengecam keras rencana tersebut, karena dinilai terlalu menguntungkan Israel.
"Pesawat jet dan helikopter telah menyerang posisi Hamas di Jalur Gaza, termasuk sebuah pos militer," ungkap pernyataan militer Israel, dikutip dari Arab News, Minggu 16 Februari 2020.
Selain menyerang posisi Hamas, Israel juga mengumumkan pembatalan sejumlah kebijakan peringanan terkait blokade Jalur Gaza.
"Perluasan zona menangkap ikan, restorasi 500 izin dagang dan pengiriman semen, telah dibatalkan karena adanya serangan roket," ucap COGAT, salah satu unit di Kementerian Pertahanan Israel.
Hamas dan Israel telah menjalani tiga perang sejak 2008. Namun dalam setahun terakhir, Hamas mulai membantuk semacam perjanjian gencatan senjata informal dengan Israel. Di bawah kesepakatan tak resmi ini, Israel meringankan beberapa aturan seputar blokade Jalur Gaza.
Selama ini Israel memblokade Jalur Gaza dengan alasan untuk mencegah pergerakan Hamas, yang telah menguasai area tersebut sejak 2007. Sejumlah negara Barat telah menetapkan Hamas sebagai organisasi teroris.
Sejumlah kritikus menilai blokade Jalur Gaza tidak hanya menghukum Hamas, namun semua warga yang tinggal di sana. Blokade juga dikhawatirkan dapat memupuk benih-benih ekstremisme.
Sejak Trump mengumumkan perjanjian damai Palestina-Israel, serangan roket, mortir, dan juga balon peledak, diluncurkan hampir setiap hari dari Gaza ke arah Israel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id