"Pesawat itu buatan Rusia, tapi Rusia bilang itu bukan milik mereka," ucap Davutoglu dalam sebuah wawancara di televisi, seperti dikutip AFP, Senin (19/10/2015).
Jika Rusia tidak mengakuinya, Davutoglu menduga bisa jadi drone itu milik pasukan pemerintah Suriah atau Kurdi. "Bisa saja itu milik militan."
Sebelumnya Amerika Serikat meyakini drone itu berasal dari Rusia. Namun Moskow mengatakan semua memeriksa semua armada drone, dan tidak ada yang ditembak Turki.
Davutoglu mengingatkan Moskow untuk tidak lagi melanggar zona terbang. "Insiden ini sekali lagi membuktikan bahwa Turki memiliki kapasitas," kata Davutoglu.
"Saya berharap Rusia akan lebih berhati-hati, dan hubungan Turki-Rusia tidak akan terkena imbas negatif," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News