Adapun rudal itu ditujukan ke Ibu Kota Riyadh dan dua kota di wilayah selatan, Jazan dan Najran pada Rabu 11 April. Namun peluru kendali dan pesawat tak berawak milik Arab Saudi berhasil mencegahnya.
"Terjadi ledakan keras dan asap tampak di langit ketika rudal itu dicegat. Rudal kami pun berhasil menghancurkan senjata dari Yaman itu," pernyataan militer Arab Saudi, seperti dikutip AFP, Kamis 12 April 2018.
"Tidak ada laporan kerusakan atau korban jiwa dalam kejadian ini," lanjut pernyataan itu.
Pemberontak Houthi meluncurkan rudal ke wilayah Arab Saudi hingga puluhan pada 2017 lalu. Target utama mereka adalah Riyadh.
Seluruh rudal yang mengarah ke Negeri Petrodolar itu berhasil dicegat dan dijatuhkan. Namun pada Maret lalu, sebuah kepingan rudal menewaskan seorang warga Mesir yang berada di Riyadh. Dia menjadi korban pertama dalam serangan rudal ini.
Koalisi pimpinan Arab Saudi masih berupaya keras melakukan penyerangan di Yaman. Mereka bermaksud mengembalikan kembali kekuasaan dari Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi yang didongkel oleh pihak Houthi.
Kontroversi muncul setelah rudal yang digunakan Houthi merupakan buatan Iran. temuan itu memicu kecaman dunia termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News