"Pelaku bom bunuh diri beraksi di sebuah pos pemeriksaan di dekat rumah perdana menteri," ucap salah seorang polisi, seperti dikutip Reuters. Tidak ada petugas atau warga sipil yang terluka.
Presiden Irak Fuad Masum menominasikan Abadi, mantan Menteri Komunikasi, karena dinilai sebagai kaum Syi'ah moderat. Berbeda dengan pendahulunya, Nuri al-Maliki yang disebut sebagai pemimpin yang berbasis sektarian.
Maliki menolak mundur dan mengerahkan militan serta pasukan khusus ke jalanan Irak. Ia menyebut penggantian dirinya sebagai pelanggaran konstitusi.
Sejumlah pejabat Iran meyakini Maliki sudah tidak mampu lagi mengatur serta mengatasi kekacauan di Irak. Seorang sosok baru diperlukan demi menghadapi banyak militan Islam Sunni, termasuk Islamic State (IS/ISIS).
Amerika Serikat, yang turut membantu Maliki mendapatkan jabatannya, sudah memberikan selamat pada Abadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News