Tentara keliru mengidentifikasi warga sipil sebagai anggota dari Oromo Liberation Front, dikutip dari Kantor Berita Ethiopia, ENA, Senin 12 Maret 2018.
"Ada informasi yang salah yang diterima anggota pasukan dan kami mengakui bahwa ini tindakan yang tidak tepat," sebut pernyataan dari Sekretariat Komando Pasukan Militer Ethiopia.
Para tentara ini telah ditahan dan sebuah penyelidikan resmi telah diluncurkan. Setelah selesai penyelidikan, para tentara ini akan diadili di pengadilan militer.
Para tentara Ethiopia memang dikirim ke kawasan Moyale, Oromia, untuk menghadapi pasukan OLF, yang diklaim menyusup ke negara tersebut untuk menciptakan kekacauan.
Ethiopia masih masih mengalami kerusuhan dan ketidakpastian politik sejak pengunduran diri Perdana Menteri Hailmariam Desalegn pada 15 Februari lalu.
Beberapa hari kemudian, pemerintah memberlakukan keadaan darurat selama enam bulan untuk memastikan keamanan dan stabilitas negara.
Sementara itu, konflik antar-etnis pun kerap terjadi. Warga Oromo juga seringkali berkonflik dengan pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News