Pengangkatan ini merupakan bagian dari perombakan kabinet yang dilakukan Ramaphosa untuk menyingkirkan semua sekutu presiden sebelumnya, Jacob Zuma.
Nene dipecat dua tahun lalu oleh Zuma, yang diperintahkan Kongres Nasional Afrika (ANC) untuk mundur dua pekan lalu. Kembalinya mantan kepala keuangan tersebut kemungkinan disambut hangat oleh komunitas pebisnis.
Nene banyak dipuji karena mampu mengendalikan pengeluaran publik saat dirinya masih menjadi menkeu.
Ramaphosa juga memilih David Mabuza, pemimpin utama provinsi Mpumalanga saat ini, untuk menjadi wakil presiden. Penunjukan Mabuza dengan cepat dikecam oposisi utama Afsel, karena reputasinya sebagai tokoh garis keras.
Sejumlah sekutu Zuma diturunkan jabatannya, atau dipecat dalam perombakan besar-besaran ini. Namun mantan istri Zuma, Nkosazana Dlamini-Zuma, ditunjuk sebagai menteri yang bertanggung jawab merencanakan, memantau, dan melakukan evaluasi jalannya pemerintahan.
Baca: Cyril Ramaphosa, Presiden Baru Afrika Selatan
Pemulihan Ekonomi
Malusi Gigaba, menteri keuangan yang digantikan Nene, sudah dipindahkan ke Kementerian Dalam Negeri. Sementara Lindiwe Sisulu, yang mengundurkan diri dari kontes kepemimpinan ANC tahun lalu, dinobatkan sebagai Menteri Luar Negeri.
"Dalam membuat perubahan ini, saya sadar akan kebutuhan untuk menyeimbangkan kontinuitas dan stabilitas dengan kebutuhan pembaharuan, pemulihan ekonomi, dan transformasi," ujar Ramaphosa dalam sebuah pernyataan singkat di televisi, seperti dilansir Deutsche Welle, Selasa 27 Februari 2018.
Zuma mengundurkan diri di bawah tekanan partai pada 14 Februari setelah sembilan tahun memimpin. Ramaphosa dilantik sebagai presiden satu hari setelahnya.
Afsel diguncang pertumbuhan ekonomi yang lemah, menumpuknya hutang nasional, kepercayaan investor yang berkurang dan tingkat pengangguran tinggi.
Selain dianggap bertanggung jawab atas buruknya perekonomian negara, Zuma juga dituduh terlibat sejumlah kasus korupsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News