Lokasi serangan brutal di Teater Bataclan, Paris, Prancis, Jumat (13/11/2015) malam. (Foto: Independent)
Lokasi serangan brutal di Teater Bataclan, Paris, Prancis, Jumat (13/11/2015) malam. (Foto: Independent)

Hollande Menyatakan Status Darurat Pascaserangan di Paris

Antara • 14 November 2015 11:42
medcom.id, Paris: Presiden Prancis Francois Hollande mengumumkan keadaan darurat, menutup perbatasan dan memobilisasi tentara menyusul serangkaian serangan bersenjata dan bom bunuh diri yang menewaskan lebih dari 120 orang di Paris, Jumat (13/11/2015) malam waktu setempat.
 
Kota Paris berada dalam kondisi mencekam setelah pria bersenjata dan pelaku bom bunuh diri menyerang sebuah restoran, gedung pertunjukan dan lokasi dekat stadion olahraga di beberapa lokasi berbeda di Paris.
 
Menurut pejabat Pemerintah Kota Paris, kelompok bersenjata tersebut secara sistematis melepaskan rentetan tembakan dan membunuh hampir 100 orang yang berada di gedung pertunjukan Bataclan.

Pasukan antiteror yang kemudian diterjunkan dan menyerbu gedung, berhasil membunuh kelompok pria bersenjata tersebut dan menyelamatkan lusinan pengunjung yang terguncang dan ketakutan.
 
Setidaknya 40 orang lainnya tewas dalam serangan yang secara serentak terjadi lima lokasi berbeda di Paris, termasuk serangan bom bunuh diri di luar stadion sepak bola dimana Hollande dan rekannya Menteri Luar Negeri Jerman sedang menonton pertandingan persahabatan antara tuan rumah Prancis dan Jerman.
 
Setelah dievakuasi dari stadion, Hollande langsung mengumumkan bahwa Prancis berada dalam kondisi darurat, pernyataan keadaan darurat yang untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir.
 
Hollande juga menyatakan menutup perbatasan untuk mencegah agar kelompok penyerang lainnya tidak bisa melarikan diri. Layanan kereta api bawah tanah Paris ditutup, sementara sekolah, kampus serta gedung pemerintah juga ditutup.
 
"Ini sangat mengerikan," kata Hollande dengan suara bergetar saat menyampaikan pernyataan melalui stasiun televisi, sebelum memimpin rapat darurat bersama kabinetnya.
 
Hollande kemudian segera mengunjungi lokasi serangan bom, termasuk gedung pertunjukan Bataclan dan bersumpah bahwa pemerintah Prancis akan menumpas tanpa ampun aksi teroris.
 
Semua layanan darurat juga dimobilisasi dan polisi yang sedang cuti dipanggil untuk bertugas, sekitar 1.500 tentara dikerahkan untuk membantu evakuasi para korban di rumah sakit. Tidak diketahui secara pasti apakah kelompok bersenjata yang lain masih berkeliaran.
 
Siaran radio mengimbau warga Kota Paris agar tetap di rumah dan menjauh dari jalan-jalan. Warga juga diimbau agar memberikan tempat perlindungan bagi siapa pun yang berada di jalan. Serangan paling mematikan dan menimbulkan banyak korban terjadi di gedung pertunjukan Bataclan, arena konser yang populer dimana grup musik asal California, Eagles of Death Metal sedang menggelar konser.
 
Gedung konser tersebut hanya berjarak beberapa ratus meter dari bekas kantor tabloid Charlie Hebdo yang menjadi target serangan teroris pada Januari lalu.
 
"Kami tahu siapa kelompok yang menyerang itu," kata Hollande tanpa menyebut secara tegas nama kelompok yang dimaksud.
 
Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut, tapi beberapa pendukung kelompok militan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyatakan di akun Twitter bahwa merekalah yang melakukan serangan itu. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MEL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan