Grup pemantau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) melaporkan bahwa ledakan menghantam markas besar sebuah kelompok pemberontak. Seperti dilansir BBC, Senin 8 Januari 2018, tujuh korban tewas diyakini sebagai warga sipil.
Belum diketahui pasti apa yang menyebabkan ledakan di distrik Thalatheen tersebut. Beberapa laporan menunjukkan pemicunya adalah bom mobil, sementara yang lain mengatakan berasal dari serangan pesawat tak berawak atau drone.
SOHR, yang memantau perang sipil Suriah melalui jaringan sumber, mengatakan bahwa tim penyelamat sedang berupaya menyelematkan korban tewas dan terluka akibat kerusakan di areal perumahan dan bangunan sekitarnya.
Faksi pemberontak yang terkena ledakan dikenal sebagai Ajnad al-Qawqaz. Grup ini diketahui diperkuat ratusan militan asal Asia. Mereka bertempur bersama Front Fateh al-Sham, mantan kelompok afiliasi al-Qaeda, untuk menghalau operasi tentara Suriah yang diluncurkan tahun lalu.
Provinsi Idlib,di perbatasan Turki menjadi salah satu benteng terakhir dari kubu pemberontak yang menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Tentara Suriah kehilangan provinsi ini usai dikalahkan gerilyawan pada 2015. Idlib pun menjadi satu-satunya provinsi yang dikontrol penuh pemberontak dan militan.
Idlib telah dilanda bentrokan sengit dalam beberapa pekan terakhir. Pasukan pemerintah terus melakukan tekanan demi merebut jalur penting antara Damaskus dan kota kedua terbesar di Suriah, Aleppo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News