"Tanpa bantuan langsung dari pemerintah anda, kami akan kalah dalam pertandingan melawan Ebola," tulis Johnson Sirleaf dalam suratnya yang bertanggal 9 September itu.
Seperti yang dilansir Reuters, Johnson Sirleaf berharap Obama ddapa membangun dan mengoperasikan setidaknya satu unit perawatan Ebola di ibukota Monrovia. Ia beranggapan tim medis dan militer AS memiliki pengalaman dalam menangani ancaman biologis.
Lembaga asing Medical charity Medecins Sans Frontieres (MSF) telah mendirikan beberapa pusat pengobatan di negara-negara yang terkena dampak. Namun mereka juga telah berulang kali menyerukan pemerintah asing untuk campur tangan. Pasalnya, jumlah kapasitas pusat penanganan telah mencapai batas kapasitas.
Pemerintah Liberia telah membuka pusat perawatan berkapasitas 100 tempat tidur. MSF sendiri telah meningkatkan jumlah pusat penanganan Ebola di Monrovia sebanyak 400 tempat tidur. Namun Johnson Sirleaf mengatakan masih kekurangan 1.000 tempat tidur di ibukota serta 10 pusat penanganan baru di seluruh negara.
Wabah yang pertama kali ditemukan pada bulan Maret ini, kini telah menewaskan lebih dari 2.400 orang yang sebagian besar di Liberia. Pemerintah ketiga negara Ebola kini kewalahan menangani wabah karena kekurangan tenaga medis dan sumber daya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa epidemi ini menyebar secara cepat di Liberia. Bahkan negara tersebut mencatat setengah dari jumlah kematian akibat Ebola. WHO mengatakan bahwa ribuan kasusu penularan beresiko terjadi dalam beberapa minggu mendatang.
Pemerintah AS telah berkomitmen untuk menggelontorkan sekitar USD100 juta untuk mengatasi wabah dengan menyediakan alat pelindung bagi petugas kesehatan, makanan, air, peralatan medis dan kebersihan.
Militer AS mengatakan, pihaknya akan membangun 25 tempat tidur di rumah sakit lapangan Liberia pekan ini. Mereka juga akan merawat petugas kesehatan yang terinfeksi, tetapi akan menyerahkan operasi penanganan kepada Liberia. (reuters)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News