Dalam video yang diperoleh Daily Mail Online, Yasmin Kanuz 10 tahun, berkata: "Ini mungkin terakhir kali kau melihatku atau mendengar suaraku."
"Aku telah tinggal di sini selama dua tahun dengan orang tuaku, yang dibunuh oleh pesawat-pesawat tempur Suriah," katanya, berdiri di antara kerumunan anak-anak diterangi cahaya lampu redup.
"Aku meminta organisasi-organisasi hak asasi manusia dan organisasi hak-hak anak di seluruh dunia untuk membantu kami keluar dari Aleppo sekarang," katanya seperti dilansir Daily Mail, Kamis (15/12/2016).
Di dekatnya sekitar 30 anak berwajah pucat, sunyi terdiam, termasuk bayi dan balita. Kanuz berkata: "Ada 47 anak-anak denganku di sini, dan aku menganggap mereka semua saudara-saudaraku. Kami butuh makanan dan air sebab kami kelaparan."

Kanuz mengaku ia dan anak-anak lainnya kelaparan. (Foto: ITN)
Video itu muncul manakala negosiasi semalaman mencapai kesepakatan gencatan senjata untuk mengizinkan para pemberontak Suriah dan puluhan ribu warga sipil meninggalkan kawasan timur yang terkepung.
Tapi pagi ini, sudah ada yang melaporkan bahwa setidaknya satu orang tewas ketika pasukan pro-presiden Bashar al-Assad menembaki konvoi ambulans yang hendak meninggalkan kota.
Selagi evakuasi berlangsung, anak-anak di panti asuhan memohon bantuan dari dunia luar.
Mengenakan topi wol merah muda dan baju switer bergaris, seorang gadis kecil menambahkan: "Semua dari kami di sini cinta damai. Kami tidak bisa keluar dari pusat kota karena bahaya, penembakan brutal di sekitar kami."
"Kami takut sekali dengan suara pesawat perang, dan dengan hormat meminta Anda untuk mencoba membawa kami keluar dari sini. Kami ingin hidup seperti semua orang lain dan anak-anak di dunia. Tolonglah," gumamnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News