Seorang pria yang diyakini sebagai pembajak EgyptAir MS181 keluar dari pesawat di bandara Larnaca, Siprus, 29 Maret 2016. (Foto: AFP/GEORGE MICHAEL)
Seorang pria yang diyakini sebagai pembajak EgyptAir MS181 keluar dari pesawat di bandara Larnaca, Siprus, 29 Maret 2016. (Foto: AFP/GEORGE MICHAEL)

Pembajak EgyptAir Menyerah, Drama Bermotif 'Cinta' Berakhir

Willy Haryono • 30 Maret 2016 10:36
medcom.id, Larnaca: Drama pembajakan pesawat maskapai EgyptAir yang dialihkan dari Kairo ke Siprus berakhir dengan dibebaskannya semua sandera dan menyerahnya pelaku, Selasa (29/3/2016).
 
EgyptAir dengan nomor penerbangan MS181 dibajak seorang penumpang yang mengaku mengenakan sabuk berbahan peledak. Pihak maskapai kemudian mendapat pemberitahuan dari otoritas Siprus bahwa sabuk berbahan peledak itu palsu. 
 
Seperti dikutip BBC, pembajak terlihat keluar dari pesawat di bandara Larnaca di Siprus dengan kedua tangan terangkat setelah suasana sempat menegang selama beberapa jam. 

Presiden Siprus Nikos Christodulides mengatakan pembajakan ini tidak terkait dengan terorisme, dan bermotif personal. 
 
Sejumlah laporan menyebut bahwa sang pembajak -- diidentifikasi otoritas Siprus sebagai Seif Eldin Mustafa -- hanya ingin bertemu mantan istrinya di Siprus. Laporan lain menyebut dia ingin mencari suaka politik dan membebaskan seorang tahanan wanita di Mesir. 
 
"Selalu saja ada unsur wanita yang terlibat," kata Presiden Christodulides sambil tertawa, menjawab pertanyaan awak media terkait motif cinta dalam pembajakan EgyptAir. 
 
MS181 membawa 56 penumpang dari Alexandria menuju Kairo, bersama enam kru dan satu petugas keamanan. Kementerian Penerbangan Sipil Mesir menyebut 26 warga asing ada di pesawat tersebut, termasuk delapan asal Amerika Serikat, empat Inggris, empat Belanda, dua Belgia, dua Yunani, satu Prancis, Italia dan Suriah. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan