Grup pemantau Syrian Observatory for Human Rights mengatakan Iyad al-Adl, seorang "emir" dari kota Ariha di provinsi Idlib, ditembak mati bersama rekannya dari kelompok militan Al Nusra Front.
Seperti dikutip AFP, pelaku tak dikenal melepaskan senjata dari dalam mobil saat kedua korban sedang berkendara di wilayah permukiman barat kota Ariha.
Sejumlah analis mengatakan pembunuhan ini mungkin dilakukan rezim Suriah atau grup ekstremis Islamic State (ISIS), yang menganggap semua faksi lain yang tidak mendeklarasikan kesetiaan sebagai rival.
Sedikitnya 20 komandan pemberontak telah tewas dalam kasus pembunuhan di beberapa tempat di Suriah sejak awal Desember 2015, termasuk di provinsi Homs, Daraa dan Idlib.
Provinsi Idlib dikuasai koalisi pemberontak "Pasukan Penakluk" yang dua di antaranya adalah Al Nusra Front dan Ahrar al-Sham.
Pemberontak kerap menuding ISIS telah menaruh banyak sel militan di wilayah mereka. Namun ISIS selama ini belum pernah mengklaim pembunuhan terhadap pemberontak.
Lebih dari 260 ribu orang tewas di Suriah sejak perang sipil dimulai pada 2011, yang awalnya dipicu unjuk rasa damai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News