Ilustrasi oleh Medcom
Ilustrasi oleh Medcom

Rudal Yaman Mengarah ke Kapal Tanker Saudi, PBB Didesak Bertindak

Arpan Rahman • 05 April 2018 17:25
Riyadh: Sebuah rudal milik pemberontak Houthi di Yaman ditembakkan ke sebuah kapal tanker minyak milik Arab Saudi. Rudal tersebut berhasil dihalau oleh militer Arab Saudi.
 
Rudal tersebut diarahkan ke fasilitas milik perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco.
 
"Rudal itu diarahkan ke Kota Jizan dan berhasil dihalau kemudian dihancurkan," ujar Juru Bicara Pasukan Koalisi Arab Saudi, Turki al-Maliki, seperti dikutip AFP, Kamis 5 April 2018.
 
"Puing dari rudal jatuh di wilayah pemukiman warga dan tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian ini," jelasnya.
 
Arab Saudi telah meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk serangan pemberontak Houthi terhadap kapal tanker minyak Saudi di perairan internasional sebelah barat pelabuhan Laut Merah, Hodeida. Desakan mencakup penahanan milisi Houthi dan sponsor mereka, Iran, bertanggung jawab atas kejahatan mereka yang tak terhitung banyaknya melawan hukum internasional.
 
Sepucuk surat yang dialamatkan oleh perwakilannya kepada PBB, Arab Saudi mengatakan Dewan Keamanan harus mengambil semua langkah yang mungkin demi menjamin pelaksanaan Resolusi Dewan 2216 dan 2231 yang cepat dan komprehensif guna mencegah eskalasi serangan Houthi. Aksi itu telah memicu ketegangan di kawasan dan meningkatkan risiko konfrontasi regional yang lebih luas, Saudi Press Agency (SPA) melaporkan.
 
Kerajaan Arab Saudi mengutuk keras serangan teroris terhadap tanker minyak Saudi, dan mengungkapkan keprihatinan mendalamnya atas ancaman yang ditimbulkan serangan teroris tanpa henti oleh Houthi pada kebebasan perdagangan maritim dan internasional.
 
"Koalisi akan terus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan navigasi maritim dan perdagangan internasional di Bab Al Mandab dan wilayah Laut Merah," lanjutnya.
 
Perang telah mengorbankan nyawa ribuan orang Yaman dan mendorong negara termiskin di dunia Arab ini ke jurang kelaparan.
 
Dalam pertemuan baru-baru ini dengan editor New York Times, Pangeran Mahkota Saudi Mohammad Bin Salman mengatakan bahwa Houthi sudah semakin terisolasi secara politis.
 
Dia menepis tujuh rudal Al Houthis yang ditembakkan ke Saudi dari Yaman pada 25 Maret sebagai "upaya terakhir" yang hanya menunjukkan mereka lemah.
 
Arab Saudi, katanya, sekarang berusaha mengakhiri perang melalui proses politik, mencoba membelah Houthi dan mempertahankan tekanan militer atas mereka.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan