Duta Besar RI untuk Mesir, Helmy Fauzi menjelaskan acara ini merupakan bentuk nyata promosi sektor budaya dan perdagangan Indonesia. Sebab, selain pementasan kesenian, produk kerajinan Indonesia bisa dipamerkan dan dipasarkan dalam kegiatan ini.
"Acara ini merupakan momentum untuk langsung memasarkan produk Indonesia sekaligus juga kesempatan bertemu dengan calon investor," kata Dubes Helmy dalam keterangan tertulisnya kepada Medcom.id, Jumat 20 Juli 2018.
Dubes Helmy juga mengapresiasi hubungan kerja sama antara Indonesia dan Mesir. Tidak hanya di tingkatan pemerintah pusat, kerja sama dua negara bisa terjalin hingga level pemerintah daerah. Apalagi, kerja sama Indonesia dan Mesir sudah berlangsung lebih dari dua ratus tahun, jauh sebelum Indonesia merdeka.
"Sudah lebih dari 200 tahun, Indonesia mengirimkan putra-putri terbaiknya studi ke Universitas Al Azhar. Dan saya yakin kerja sama ini semakin hari akan bertambah kuat," lanjut dia.
Diungkapkan, kegiatan seperti ini merupakan salah satu program yang gencar dilakukan KBRI Kairo. Provinsi Sharkia adalah provinsi kelima yang disasar dalam misi kebudayaan dan promosi KBRI.
Dalam kegiatan ini, sejumlah budaya lokal kedua negara ikut dipentaskan. Khusus dari Indonesia, kesenian yang ditampilkan antara lain tari ondel-ondel, tari piring, tari dara juanti dan tari batin kemuning. Provinsi Sharkia terletak di bagian timur delta Sungai Nil 115 kilometer dari kota Kairo.
Kota yang dihuni 319 ribu penduduk ini merupakan salah satu kawasan delta yang sangat subur, dan sebagai penghasil gandum terbesar di Mesir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News