Sebelumnya dipastikan terinfeksi, Ebtekar mengikuti rapat kabinet bersama dengan Presiden Hassan Rouhani. Dia dikabarkan duduk beberapa kursi dari Presiden Rouhani.
“Wakil Presiden untuk Urusan Wanita itu dipastikan dikarantina di rumahnya. Kini dia diharuskan untuk dipantau secara intensif,” ujar pihak kantor Wakil Presiden Iran, seperti dikutip The New York Times, Jumat, 28 Februari 2020.
Ebtekar, salah satu dari empat wakil presiden, dikenal oleh orang Amerika sebagai ‘Mary’selama krisis penyanderaan Teheran empat dekade lalu. Saat muda ia adalah seorang juru bicara bagi para penculik dari 52 orang Amerika yang ditahan di Kedutaan Amerika Serikat.
Iran sekarang tampaknya memiliki jumlah pejabat pemerintah tertinggi yang terinfeksi oleh virus korona. Virus itu pertama kali dilaporkan secara resmi di kota suci Qom Iran pada 19 Februari. Penyakit ini diyakini telah menyebar ke negara itu dari Tiongkok.
Statusnya sebagai persimpangan regional, juga tampaknya menjadi sumber utama infeksi virus korona yang telah menyebar ke tetangga.
“Setidaknya 245 orang telah terinfeksi di Iran, dengan 26 kematian tercatat. Sebagian besar dari mereka di Qom,” sebut pejabat Departemen Kesehatan Iran.
Tetapi para ahli kesehatan memperkirakan jumlah infeksi jauh lebih tinggi, mungkin lebih dari seribu, karena tingkat kematian negara sekitar 20 persen tampaknya sangat tinggi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tingkat kematian sekitar dua persen.
Kasus-kasus yang muncul belakangan ini di Bahrain, Lebanon, Afghanistan, Oman, Irak, Uni Emirat Arab, Pakistan, dan Kuwait semuanya telah menimpa orang-orang yang pernah mengunjungi Iran. Ada laporan yang belum dikonfirmasi Kamis bahwa menteri luar negeri Austria, Alexander Schallenberg, sedang diperiksa untuk infeksi virus korona setelah kembali ke rumah dari Iran dan menunjukkan gejala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News