Menurut laporan Kementerian Dalam Negeri, seperti dilansir AFP, Selasa (12/1/2016), Mishari al-Anzi terbukti bersalah karena menembak mati seorang warga Saudi lainnya dalam sebuah perselisihan.
Pada 2 Januari, Saudi mengeksekusi 47 pria atas tuduhan kejahatan terorisme, termasuk ulama Syiah Nimr al-Nimr. Kematian Nimr memicu ketegangan diplomatik dengan Iran, negara yang didominasi Muslim Syiah.
Tahun lalu, Saudi mengeksekusi 153 orang, yang sebagian besarnya dinilai terbukti bersalah atas kasus narkotika dan pembunuhan.
Organisasi non-pemerintah (NGO) Amnesti Internasional mengatakan Saudi melakukan "rentetan eksekusi mengerikan" pada 2015, di mana total orang yang dieksekusi mencapai jumlah tertinggi dalam dua dekade terakhir.
"Catatan hak asasi manusia di kerajaan (Saudi) telah berubah dari buruk menjadi sangat buruk," ujar Amnesty.
Jumlah eksekusi mati Saudi jauh lebih sedikit dibanding Iran. Sejumlah NGO mengatakan dalam sebuah surat kepada PBB bahwa Iran telah mengeksekusi sedikitnya 830 orang antara Januari hingga November tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News