Snowden, yang tinggal di bawah suaka politik di Rusia, melontarkan pernyataannya via video conference di sebuah acara di Universitas Simon Fraser, Burnaby, Kanada, Selasa (5/4/2016).
"Kasus Panama Papers mengungkapkan fakta bahwa segelintir orang berkuasa dan berpengaruh di dunia beroperasi dengan serangkaian aturan yang berbeda," tutur Snowden, seperti dilansir The Globe and Mail.
"Saya rasa ini menunjukkan bahwa peran whistleblower di tengah masyarakat bukan hanya saja dibutuhkan, tapi sudah menjadi vital," sambung dia.
Panama Papers adalah kumpulan 11,5 juta dokumen berukuran hingga 2,6 terabyte yang didapatkan seorang sumber anonim dari firma hukum Mossack Fonseca yang berbasis di Panama. Panama Papers ini kemudian disebarkan ke beberapa media dunia oleh organisasi The International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) pada 3 April.
Klien menggunakan jasa Mossack Fonseca untuk menyimpan uang mereka via rekening atau perusahaan bayangan (offshore account/company). Salah satu tujuan dari pembuatan offshore ini adalah untuk menghindari kewajiban membayar pajak.
ICIJ mengatakan Panama Papers berisi data keuangan 140 politikus dan tokoh dunia, serta lebih dari 200 ribu perusahaan bayangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News