Siaran televisi Mali memperlihatkan kekacauan yang terjadi di hotel mewah itu. Polisi dan petugas keamanan berjaga-jaga sementara tamu terlihat binggung dan ketakutan di sepanjang koridor dan lobi hotel.
"Mereka (pelaku penyerangan) saat ini tidak memiliki sandera lagi dan pasukan tengah melacak mereka," ujar Menteri Keamanan Salif Traore dalam konfrensi pers dikutip dari AFP, Sabtu (21/11/2015).
Sumber keamanan Mali mengatakan sedikitnya 22 sandera telah dibunuh. Pasukan khusus Perancis disebut ikut berpartisapasi dalam pembebasan sandera.
Masih menurut sumber itu, dua orang pelaku sandera bersenjata tewas. "Penyanderaan berakhir. Kami dalam proses mengamankan hotel," kata sumber tak menyebut namanya.
Dua pasukan khusus tentara AS yang kebetulan berada di Kedutaan Besar AS untuk Mali juga ikut membantu menyelamatkan enam orang Amerika.
Sebelumnya dilaporkan dua orang melakukan penyerangan di hotel. 170 orang disandera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News