Demikian disampaikan Duta Besar RI untuk Zimbabwe, Dewa M. Juniarta Sastrawan, di sela sela penyelenggaraan Resepsi Diplomatik yang diselenggarakan di Wisma KBRI Harare pada 26 September 2019 yang lalu.
Dalam kata sambutannya pada Resepsi Diplomatik tersebut, Dubes Sastrawan menegaskan bahwa prioritas kerja sama revitalisasi kereta api antara Indonesia dan Zimbabwe dapat memperkuat infrastruktur logistik di Zimbabwe. Kerja sama juga dapat membangun kembali jaringan konektivitas kereta api di Zimbabwe untuk mengintegrasikan perekonomian kawasan di bagian selatan sub Sahara.
Integritas konektivitas ekonomi sub kawasan dengan Hub di Zimbabwe ini akan dapat terhubung dengan kegiatan kerja sama ekonomi negara negara Indian Ocean Rim Association Cooperation (IORAC), yang pada gilirannya akan terhubung dengan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia sebagai konektivitas utama pada kerja sama ekonomi Indo-Pacific dan Asean Community.
"Melalui kerja sama infrastruktur kereta api ini, Indonesia akan dapat membantu upaya pencapaian Visi 2030 dari Zimbabwe untuk menjadi negara kelas menengah pada tahun 2030," ucap Dubes Sastrawan, dalam keterangan pers yang diterima Medcom.id, belum lama ini.

Dubes Sastrawan dalam Resepsi Diplomatik. (Foto: KBRI Harare)
Dubes Sastrawan juga menyampaikan bahwa Indonesia akan memberikan obat-obatan terhadap korban Siklon Idai yang melanda Zimbabwe beberapa bulan lalu. Indonesia juga akan memberikan bantuan pembangunan kapasitas untuk unit penanganan bencana alam.
Resepsi Diplomatik di KBRI Harare juga bertujuan memperkuat People to People Contact yang diwujudkan melalui kolaborasi paduan suara anak-anak yatim piatu korban HIV AIDS dari Dzikwa Center dengan grup angklung bambu Ibu Ibu DWP KBRI Harare. Paduan suara dan grup angklung begitu harmonis saat membawakan lagu kebangsaan kedua negara.
Sebagai bagian dari promosi batik Indonesia di Zimbabwe, melalui Resepsi Diplomatik ini KBRI Harare juga menyumbangkan seragam batik dari Yogyakarta untuk paduan suara Dzikwa Center. Dengan demikian, Paduan suara Dzikwa akan senantiasa beraksi sembari mempromosikan batik Indonesia dari Yogyakarta.
Di samping promosi batik, KBRI Harare juga melakukan promosi kuliner Indonesia dengan menyajikan berbagai makanan khas. Hidangan disiapkan ibu-ibu keluarga besar KBRI Harare bersama sejumlah warga negara Indonesia di Harare.
Mewakili Pemerintah Zimbabwe, Direktur Protokol Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan International memberi sambutan dalam Resepsi Diplomatik. Ia menyampaikan penghargaannya kepada KBRI Harare yang telah menyelenggarakan resepsi diplomatik dengan menggabungkan unsur kerja sama politik, ekonomi, dan kebudayaan secara harmonis.
Ia menilai resepsi diplomatik ini memperlihatkan rasa kebersamaan dan persahabatan yang kuat antara Indonesia dan Zimbabwe.

Tamu menikmati hidangan khas Indonesia. (Foto: KBRI Harare)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News