Gerakan ini juga dipelopori oleh Perdana Menteri Abiy Ahmed. Ia mengundang seluruh warga Ethiopia untuk ikut menanam pohon dalam enam jam pertama.
"Kami berkomitmen untuk menangkal perubuhan iklim. Kami serius akan hal itu. Penanaman pohon ini termasuk dalam kampanye Green Legacy milik PM," kata Menteri Negara Inovasi dan Teknologi Ethiopia Getahun Mekuria, dikutip dari CNN, Selasa 30 Juli 2019.
Sebelumnya, data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan bahwa kawasan hutan di Ethiopia menyusut drastis dari 35 persen ke empat persen dalam 100 tahun terakhir.
Rekor dunia sebelumnya dipegang oleh India yang mengerahkan 800 ribu relawan untuk menanam 50 juta pohon pada 2016 silam.
Secara ilmiah, pohon tidak hanya membantu mengurangi perubahan iklim melainkan juga memerangi degradasi dan desertifikasi tanah, terutama di negara kering dan tropis.
Meski demikian, acara yang juga dihadiri perwakilan dari PBB ini mendapat kritik dan cemooh dari oposisi di mana kampanye ini merupakan pengalihan PM Ahmed dari tantangan yang sedang dihadapi pemerintahannya.
Para oposisi merujuk pada konflik etnis yang menyebabkan 2,5 juta warga Ethiopia mengungsi ke negara lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News