Dalam seremoni pembukaan, JK bersalaman hangat cukup lama dengan Recep Tayyip Erdogan. KTT OKI ke 13 kali ini mengangkat tema 'Unity and Solidarity for Justice and Peace'.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan akan ada tiga dokumen penting yang nantinya dibahas dalam KTT OKI, diantaranya adalah Final Communique, OIC 2025 Programme Of Action yang berisi 18 Prioritas kerja sama, serta solusi untuk masalah Palestina.
Retno menyatakan bahwa nantinya Wakil Presiden JK akan menyampaikan national statement yang fokus pada beberapa hal diantaranya terorisme.
"Kita kembali menekankan kesatuan di dalam OKI, terutama menghadapi tantangan baru di dunia saat ini, yaitu counter terorism," tegas Retno sebelum menghadiri pembukaan KTT OKI, Kamis (14/4/2016).
Selain itu, JK juga dijadwalkan akan menggelar pertemuan bilateral dengan benerapa negara, diantaranya Belarus dan Lebanon. Malamnya, JK dan seluruh kepala negara akan menghadiri jamuan makan malam bersama Presiden Turki di Istana Turki.
Sebelumnya, OKI menyampaikan kembali penghargaan tinggi terhadap peran aktif Indonesia untuk isu Palestina. Penghargaaan ini merujuk pada penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa OKI ke-5 mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif, di mana Indonesia menjadi tuan rumah.
Bagi Indonesia OKI harus mampu menjawab tantangan baru dunia. OKI harus mampu menjalankan kegiatan 'Go beyond business as usual'.
Terkait banyaknya konflik di negara negara OKI, Menlu Retno menggarisbawahi pentingnya persatuan dalam OKI untuk dapat menyelesaikan perbedaan dan konflik secara damai serta menghadapi berbagai tantangan terkini di Dunia Islam.
Indonesia menyampaikan apresiasi atas dukungan negara-negara anggota terhadap inisiatif Indonesia untuk membentuk OIC Contact Group on Peace and Conflict Resolution. Hal ini diharapkan membantu dan mencari solusi secara damai dari berbagai konflik yang ada di dunia Islam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News