Presiden Gambia, Adama Barrow dan istrinya di acara inaugurasi. (Foto: AFP)
Presiden Gambia, Adama Barrow dan istrinya di acara inaugurasi. (Foto: AFP)

Terpilihnya Presiden Baru Gambia, RI Komitmen Tingkatkan Kerja Sama

Sonya Michaella • 24 Februari 2017 11:27
medcom.id, Dakar: Gambia telah memilih presidennya yang baru yaitu Adama Barrow. Dalam inaugurasi ini, hadir pula Duta Besar RI untuk Senegal dan Gambia, Mansyur Pangeran.
 
Di inaugurasi ini, Dubes Mansyur menyatakan Indonesia siap bekerja sama dengan Gambia untuk memajukan dan memperkuat hubungan persahabatan dan kerja sama bilateral kedua negara yang sudah berlangsung baik selama ini.
 
Indonesia dan Gambia memiliki kerja sama dalam bidang pertanian yang sudah berlangsung sejak tahun 1998. Pemerintah Indonesia membangun Agricultural Rural Farmer Training Center (ARFTC) di Jenoi, Gambia, melalui Yayasan Amal Masyarakat Petani Indonesia (YAMPI).

ARFTC merupakan pusat pelatihan petani dan penyuluh Indonesia yang dibangun dalam rangka memberikan pelatihan dan peningkatan kapasitas kepada para petani dan penyuluh dari Gambia dan negara-negara sekitarnya di Afrika Barat.
 
"Saya sampaikan salam dari Presiden RI Joko Widodo atas terpilihnya Presiden Gambia yang baru. Semoga Indonesia dan Gambia terus membangun kerja sama yang baik ke depannya," kata Dubes Mansyur, seperti keterangan tertulis dari KBRI Dakar yang diterima Metrotvnews.com, Jumat 24 Februari 2017.
 
Total perdagangan antara Indonesia dan Gambia pada tahun 2015 mencapai USD52 juta dengan surplus di pihak Indonesia.
 
Terpilihnya Presiden Baru Gambia, RI Komitmen Tingkatkan Kerja Sama
Presiden baru Gambia, Adama Barrow (kiri) bersama Dubes Mansyur
 
Adama Barrow dilantik sebagai Presiden sebulan yang lalu di Senegal ketika mantan Presiden Yahya Jammeh menolak untuk menerima kekalahannya dalam pilpres Desember 2016. Yahya Jammeh akhirnya pergi meninggalkan Banjul ke pengasingannya di Equatorial Guinea pada 22 Januari 2017. 
 
Presiden Adama Barrow telah bersumpah untuk menghidupkan kembali perekonomian negara yang sebagusnya dan siap untuk bergabung kembali lembaga-lembaga internasional seperti Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan menjadi anggota Persemakmuran Inggris kembali.
Presiden Barrow kini menghadapi tugas mengangkat Gambia keluar dari kemiskinan, warisan Yahya Jammeh. 
 
Presiden Barrow berjanji untuk memperkenalkan pendidikan dasar gratis, yang telah dijamin oleh konstitusi, tetapi tidak dilaksanakan selama pemerintahan Yahya Jammeh.
 
Presiden Barrow juga mengatakan pemerintahnya akan segera bekerja untuk mendorong investasi di sektor lain seperti teknologi. Dia juga berjanji untuk membangun kembali lembaga yang telah di-non-aktifkan ketika Jammeh berkuasa. Selama pemerintahan Yahya Jammeh, Hakim Mahkamah Agung Gambia telah meninggalkan Gambia dan kebebasan pers diberangus.
 
Ekonomi Gambia sangat bergantung pada ekspor kacang tanah dari pertanian skala kecil yang dibawa oleh ratusan ribu wisatawan asing untuk menikmati pantai berpasir putih dan resort.
 
Gambia tiap tahunnya menerima kedatangan 140-180 ribu turis, 50 persen diantaranya berasal dari Inggris dan sisanya berasal dari Jerman, Norwegia, Swedia dan negara-negara lainnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan