Menurut keterangan beberapa sumber kepada AFP, para militan datang ke area pipa gas dengan mengendarai sebuah mobil tipe 4WD. Tidak ada korban tewas dan luka dalam kejadian ini, dan belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab.
Dikutip dari situs AFP, Senin 3 Februari 2020, pipa gas yang diserang terhubung dengan sebuah pembangkit tenaga listrik di El-Arish. Instalasi tersebut berfungsi memasok aliran listrik untuk kawasan industri dan juga perumahan di Sinai pusat.
Beberapa media di Mesir dan Israel memberikan laporan berbeda, bahwa pipa gas yang diserang berlokasi di area Leviathan. Namun konsorsium Leviathan membantah klaim tersebut.
Israel memulai menyalurkan gas alam ke Mesir untuk kali pertama bulan ini di bawah perjanjian bernilai USD15 miliar atau setara Rp204 triliun untuk 15 tahun ke depan.
Pekan kemarin, kelompok ekstremis Islamic State (ISIS) menyerukan kepada semua militannya untuk meluncurkan "fase baru." ISIS juga bertekad akan melancarkan operasi penyerangan besar-besaran terhadap Israel.
Mesir sebelumnya pernah mengekspor gas ke Israel. Namun jaringan pipa yang dipakai Mesir sering menjadi target serangan militan pada 2011 dan 2012.
Pemerintah Mesir selama bertahun-tahun telah memerangi pemberontakan di Sinai Utara. Aktivitas di area tersebut meningkat sejak tergulingnya presiden Mohamed Morsi di tahun 2013.
Pada Februari 2018, militer dan kepolisian Mesir meluncurkan operasi berskala nasional dalam memerangi kelompok militan, terutama di Sinai Utara,
Cek Berita dan Artikel yang lain di
                    Google News
                
            Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
 
   
                 
                 
                 
                 
                