"OKI mengecam keras serangan teroris Islamophobia yang menghina dan tercela," demikian isi dokumen final komunike OKI, Jumat 22 Maret 2019.
OKI menegaskan jika terorisme tidak memiliki agama. Mereka menambahkan, teror apa pun merupakan kriminal dan tidak dapat dibenarkan.
Selain itu, OKI juga mengatakan menghargai langkah yang diambil pemerintah Selandia Baru dalam menangani serangan tersebut. Mereka juga mengapresiasi peran Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern yang merangkul Muslim.
"OKI menghargai sikap tegas dan jelas dari Perdana Menteri Selandia Baru, yang merangkul komunitas Muslim dan berbagi kesedihan dengan mereka, juga mencurahkan simpati dan solidaritas dari semua segmen masyarakat Selandia Baru," tambah OKI.
OKI sepenuhnya percaya dan mendukung pemerintah Selandia Baru dalam komitmennya melakukan penyelidikan menyeluruh dan transparan.
Tak hanya itu, OKI juga menyampaikan belasungkawa terdalamnya untuk para korban terluka dan keluarga korban yang ditinggalkan.
"Kami berharap keluarga akan dihibur dan dipuaskan dengan memastikan keadilan dan akuntabilitas penuh untuk semua kejahatan mengerikan yang dilakukan para teroris," kata mereka.
OKI juga menyambut kunjungan Wakil Presiden dan mentrei Luar Negeri Turki Mavlut Cavusoglu ke Selandia Baru untuk menekankan tekad bersama melawan Islamofobia.
Sepekan lalu, dua masjid di Christchurch, Selandia Baru diserang. Pelaku diidentifikasi sebagai Brenton Tarrant, seorang anggota supremasi kulit putih asal Australia.
Saat ini Brenton telah ditangkap kepolisian Negeri Kiwi menunggu untuk persidangan selanjutnya pada 5 April mendatang. Brenton dikenakan dakwaan pembunuhan atas tindakan kejinya tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News