Noam Rotem dan Yuval Adam, dua peneliti Big Bots Project menduga akun ini dijalankan pendukung Netanyahu. Mereka mengatakan telah menemukan ratusan akun yang mempromosikan Partai Likud Netanyahu.
Adam menduga akun ini dijalankan sejumlah orang.
"Satu orang mungkin mengoperasikan puluhan atau ratusan akun secara bersamaan," katanya, dilansir dari laman Aljazeera, Selasa 2 April 2019.
"Semua akun ini mendorong agenda politik mereka, mereka menebarkan pidato kebencian, bahkan menyerang orang-orang secara spesifik yang menentang agenda politik mereka," imbuh Adam.
Big Bots Project melaporkan, akun-akun itu menginformasikan bahwa Gantz tak sehat secara mental. Menanggapi laporan ini, juru bicara Partai Biru dan Putih mengatakan telah melaporkan tuduhan bohong tersebut.
"Ada upaya untuk menodai pemilu, ada sistem kebohongan di sini," tulis Gantz dalam akun Twitter-nya.
Sementara itu, Netanyahu membantah laporan tersebut melalui video rekaman yang ditayangkan di YouTube dan Facebook. "Tidak ada yang palsu. Mereka (akun-akun itu) punya nama, mereka punya keluarga. Mereka punya pendapat sendiri, orang-orang mandiri," ucapnya merujuk pada laporan Big Bots Protect.
Jajak pendapat menunjukkan persaingan Netanyahu dan Benny Gantz, yang merupakan mantan kepada militer, sangat ketat. Namun, Netanyahu tersangkut kasus korupsi.
Kampanye keduanya sebagian besar terfokus pada serangan pribadi. Gantz membidik dugaan penyimpangan etika Netanyahu. Sementara petahana menggambarkan Gantz sebagai orang yang tidak stabil secara mental.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News