Dilansir dari Press TV, militer Israel mengklaim kedua warga Palestina itu sedang menaruh bom rakitan (IED) di sepanjang pagar perbatasan di wilayah timur kota Khan Yunis pada Minggu 23 Februari 2020 pagi waktu setempat.
Usai penembakan dua warga Palestina, sebuah buldoser milik Israel terlihat melintasi pagar Gaza. Menurut laporan kantor berita Wafa, buldoser itu melintasi pagar Gaza "secara sadis."
Pusat Media Timur Tengah Internasional (IMEMC) mengatakan bahwa alat berat itu berulang kali melindas kedua jasad warga Palestina. Setelah itu, buldoser mencengkeram salah satu jasad, dan melemparkannya ke udara.
Sekelompok warga Palestina yang marah melempari buldoser itu dengan batu. Suara tembakan pun terdengar tak lama setelahnya.
Saat kelompok warga Palestina itu mulai membubarkan diri, buldoser Israel yang dikawal tank baja Merkava mengangkat salah satu jenazah dan membawanya ke wilayah pendudukan.
Kelompok Palestinian Islamic Jihad mengecam "kejahatan brutal" tersebut. "Kami akan membalas kematian para martir dengan menembaki Tel Aviv," ucapnya, merujuk pada nama ibu kota Israel.
Pekan kemarin, Menteri Urusan Militer Israel Naftali Bennett mengatakan bahwa pihaknya akan menumpuk sejumlah jenazah warga Palestina sebagai 'komoditas' agar para penguasa Hamas bersedia membebaskan empat warga Israel.
Kekerasan melonjak antar pasukan Israel dan kelompok penguasa Gaza usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan "Perjanjian Abad Ini" bulan lalu. Palestina mengecam keras perjanjian tersebut, yang dinilai terlalu menguntungkan Israel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News