"Penembakan jatuh pesawat tempur itu adalah tikaman dari belakang yang dilakukan oleh kaki tangan teroris. Saya tidak bisa menggambarkan hal lainnya," kata Putin, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (24/11/2015).
Menurut Putin, pesawat tempur Rusia diserang ketika berjarak satu kilometer dari Suriah. Putin juga mengingatkan, akibat dari penembakkan yang dilakukan oleh pihak Turki akan ada 'konsekuensi serius'.
"Kami tidak pernah mentolerir kejahatan seperti ini. Kami juga akan menganalisa apapun yang terjadi hari ini," paparnya.
Sebelumnya, Turki juga telah mengirim surat ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait penembakan ke jet tempur militer milik Rusia. Dalam surat itu dijelaskan jika, jet tempur Rusia telah terbang melebihi perbatasan Turki selama 17 detik, padahal sudah diberi peringatan sebanyak 10 kali dalam lima menit saat mendekati area tersebut.
Presiden Turki, Tayyip Erdogan, pun mengaku bahwa tindakan militer Turki merupakan langkah tepat. Bahkan, setiap negara perlu menghormati Turki untuk mempertahankan negaranya.
"Kami melakukan yang terbaik untuk menghindari kejadian yang baru saja terjadi. Tapi, semua orang harus menghargai hak Turki untuk mempertahankan batas negara kami," kata dia.
Insiden ini berpotensi meningkatkan ketegangan dua negara dalam kisruh perang sipil di Suriah. Padahal, sebelumnya dua negara memiliki hubungan yang cukup baik.
Turki merupakan salah satu destinasi liburan favorit bagi warga Rusia. Namun, pascaserangan tersebut, pemerintah Rusia langsung memperingatkan warganya untuk tidak berpergian ke Turki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id