Presiden Recep Tayyip Erdogan menuduh Gulen sebagai otak di balik kudeta pada 15 Juli. Gullen membantahnya, dan balik menuding bahwa Erdogan yang sengaja merekayasa kudeta untuk memperkuat posisinya.
"Sekali lagi Presiden Recep Tayyip Erdogan mendemonstrasikan dirinya akan melakukan segala cara untuk memperkuat kekuasaan dan membungkam para kritikusnya," tutur Gulen, seperti dikutip AFP, Selasa (19/7/2016).
"Saya meminta pemerintah AS menolak segala upaya Turki dalam memanfaatkan proses ekstradisi untuk melancarkan balas dendam politik," sambung dia.
Gulen sekali lagi menegaskan dirinya sama sekali tidak berada di balik kudeta militer Turki. "Sungguh sebuah lelucon tak bertanggung jawab jika menghubungkan saya dengan kudeta gagal tersebut," tegas dia.
Sebagai pemimpin gerakan Hizmet, Gulen mempromosikan Islam aliran moderat ke sejumlah negara. Pemerintah Turki menyebut Hizmet sebagai grup teroris.
.jpg)
Fethullah Gulen. (Foto: AFP)
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan pemerintah telah mengirim empat arsip ke AS untuk mengekstradisi Gullen ke Ankara.
Gedung Putih menyebut Presiden Barack Obama telah mendiskusikan permintaan ekstradisi ini dengan Erdogan via telepon. Obama berjanji akan membantu upaya investigasi kudeta.
Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan keempat arsip sedang diteliti berdasarkan perjanjian ekstradisi antara AS dan Turki.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry sebelumnya meminta Turki untuk mengirim bukti nyata, bukan tuduhan. untuk mengekstradisi Gulen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id