Kairo: Militer Mesir menahan seorang pensiunan jenderal untuk diinterogasi, pada Selasa 23 Januari 2018. 
Mereka mengumumkan sebuah penyelidikan atas upaya tersangka menantang Presiden Abdel-Fattah el-Sissi dalam pemilihan presiden yang dijadwalkan pada Maret.
Dalam sebuah pernyataan audio, militer berkata pihaknya 'melakukan tindakan hukum yang diperlukan' terhadap pensiunan jenderal tersebut, Sami Anan. Anan mengumumkan pencalonannya, pada Sabtu 20 Januari 2018. 
Pernyataan tersebut menuding Anan, yang menjabat kepala staf umum angkatan bersenjata Mesir antara 2005-2012, tentang 'pelanggaran dan kejahatan'. Termasuk pemalsuan dokumen dan 'hasutan melawan angkatan bersenjata.'
"Anan ditawan saat ia melintasi daerah Nasr City di Kairo," ujar Samir, anak dari Anan melalui telepon. 
"Mereka memaksanya keluar dari mobilnya, membawanya ke sebuah van dan pergi," kata Samir, seperti dinukil Toronto Star, Rabu 24 Januari 2018.
Anan, 69 tahun, tidak dianggap sebagai penantang yang kuat melawan el-Sissi,-mantan jenderal yang telah memerintah Mesir dengan tangan besi sejak 2014-, saat dia terpilih dengan 97 persen suara. Tapi penahanannya menunjukkan seberapa jauh el-Sissi berupaya membersihkan gelanggang para penantang. Bahkan jika melakukan hal itu berarti menyingkirkan tokoh-tokoh senior di dalam kemiliteran yang merupakan fondasi politiknya.
Tiga calon presiden potensial lainnya sudah mundur dari pilpres. Di antara mereka, mantan perdana menteri Ahmed Shafiq. Oleh para ajudannya, Shafiq telah ditekan agar berhenti di bawah ancaman penuntutan atas tuduhan korupsi. Selain itu, Anwar Sadat, keponakan mantan presiden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
                    Google News
                
            Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
 
   
                 
                 
                 
                 
                