Seorang juru bicara polisi mengatakan, pria itu tampak terkejut saat mengetahui istrinya divaksinasi tanpa seizinnya.
Insiden ini terjadi pada Senin lalu. Saat itu, pria tersebut pergi ke kantor apotek di kota Sherbrooke dan mulai meneriaki perawat yang ditugaskan untuk memberikan vaksin covid-19 di sana.
Polisi meminta warga untuk membantu mereka menemukan tersangka. Pelaku penyerangan itu digambarkan memiliki rambut hitam pendek, mata gelap, alis tebal, dan tato menyerupai salib di tangannya.
"Sementara ini belum dapat kami pastikan apakah tersangka menentang vaksinasi atau istrinya memang disuntik di apotek yang sama," ucap polisi, dilansir dari India Today, Kamis, 23 September 2021.
Insiden itu terungkap setelah protes anti-vaksin di seluruh Kanada meningkat menjelang pemilihan federal minggu ini.
Perdana Menteri Quebec Francois Legault mengatakan, pemerintahnya akan mencoba untuk mengesahkan undang-undang khusus hari ini. Langkah ini diharapkan dapat menghentikan pengunjuk rasa antivaksin berdemo dekat sekolah dan rumah sakit jika tidak mau menghadapi denda.
"Kesabaran saya telah mencapai batasnya," kata Legault.
"Saya pikir penting untuk meninggalkan anak-anak dan pasien kita dalam damai," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News