Sekelompok ilmuwan menyebut warna putih di sekujur tubuh panda tersebut diakibatkan albinisme -- sebuah kondisi genetik langka dimana sebuah organisme tidak atau kurang memiliki melanin.
"Panda (albino) itu terlihat kuat, dan gaya berjalannya juga stabil," ujar pihak cagar alam Wolong di provinsi Sichuan, dikutip dari laman Guardian, Selasa 28 Mei 2019.
Tim peneliti lokal meyakini panda albino itu berusia antara satu hingga dua tahun. Jenis kelamin panda belum dapat ditentukan karena pengamatan sejauh ini baru dilakukan melalui foto dari kamera inframerah. Kamera itu dipasang di cagar alam Wolong pada Desember 2018 untuk memonitor aktivitas hewan liar.
Panda albino adalah jenis yang sangat langka karena albinisme sangat jarang muncul di banyak makhluk hidup. Panda raksasa, hewan asli Tiongkok, adalah anggota langka dari spesies beruang yang jumlahnya kurang dari 2.000 di alam liar.
Sementara panda berwarna cokelat, yang warna bulunya juga merupakan produk mutasi, pernah terlihat di area pegunungan Qinling di provinsi Shaanxi.
Pusat Riset dan Konservasi Tiongkok mengatakan, gen albinisme resesif hadir di tengah-tengah populasi panda lokal di Wolong. Pihak cagar alam mengatakan, apakah gen itu akan diturunkan ke panda lainnya masih membutuhkan pengamatan lebih lanjut di lapangan.
Otoritas Sichuan mengatakan, cagar alam Wolong akan memasang lebih banyak kamera inframerah untuk memonitor panda albino bermata merah itu dan perkembangan lingkungan sekitarnya. Para ilmuwan berharap dapat melihat anak dari panda albino itu suatu hari nanti.
"Jika kami dapat melihat adanya generasi baru (dari panda albino), maka nilai risetnya akan jauh lebih besar," tutur tim ilmuwan Pusat Riset dan Konservasi Tiongkok.
Baca: Giant Panda dari Tiongkok Dikembangbiakkan di Taman Safari
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
