Dengan pembentukan Satuan Tugas Fenomena Udara Tak Teridentifikasi (UAPTF), Pentagon berharap akan mendapat pemahaman mengenai fenomena udara tak teridentifikasi (UAP) tersebut.
"Satgas berfungsi untuk meningkatkan pemahaman dan memperoleh wawasan mengenai sifat dan asal-usul UAP," kata juru bicara Pentagon, Susan Gough dalam sebuah pernyataan.
Dikutip dari The National, Sabtu, 15 Agustus 2020, alih-alih memikirkan alien hijau kecil, militer AS sebenarnya lebih memperhatikan 'fenomena udara tak dikenal' berkaitan dengan musuh mereka.
Washington saat ini sedang memperhatikan kemampuan mata-mata Tiongkok, menggunakan pesawat tanpa awak (drone) atau sarana udara lainnya.
"Misi gugus tugas ini adalah untuk mendeteksi, menganalisis, dan membuat katalog UAP yang berpotensi menjadi ancaman bagi keamanan nasional AS," imbuh Gough.
Dia menambahkan, Pentagon akan menyelidiki setiap serangan oleh pesawat tidak sah ke dalam wilayah pelatihan mereka.
"Kami akan dengan serius memeriksa setiap laporan, termasuk pemeriksaan serangan yang awalnya dilaporkan sebagai UAP," tutur dia.
Wakil Menteri Pertahanan David Norquist menyetujui pembentukan gugus tugas baru itu. Pengumuman pembentukan satgas baru ini datang setelah pada April lalu, Pentagon resmi merilis tiga video yang diambil pilot AL AS, yang menunjukkan adanya penampakan seperti UFO.
Rekaman hitam putih sebelumnya telah bocor dan Angkatan Laut mengakui bahwa itu adalah video mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News