Kematian ini melibatkan beragam spesies, termasuk jenis burung migrasi yang selalu datang ke Danau Sambhar pada setiap tahunnya. Kematian ini sedang diselidiki sejumlah agensi Pemerintah India.
"Kami masih menghitung jumlah pasti bangkai burung yang ada," kata seorang pejabat dinas kehutanan setempat, Sanjay Kaushik, dilansir dari BBC, Selasa 12 November 2019.
"Ribuan bangkai burung ini berserakan di sekitar danau. Sekitar 20 hingga 25 burung yang masih hidup sedang kami rawat saat ini," lanjut dia.
Laporan perdana kematian 1.000 burung ini muncul pada Minggu 10 November, setelah sekelompok turis mengunjungi Danau Sambhar. "Kami belum pernah melihat kejadian seperti ini," tutur Abhinav Vaishnav, seorang pencinta burung, kepada Press Trust of India (PTI).
Vikas Choudhary, seorang fotografer majalah Down To Earth, mengatakan bahwa bangkai-bangkai burung ini terbentang sepanjang 12 hingga 15 km di sekitar Danau Sambhar.
"Saya yakin jumlahnya akan terus bertambah, mungkin sampai 5.000," ucap Choudhary kepada BBC.
Meliputi beragam spesies seperti ruddy shelduck, ruddy turnstone, dan northern shoveler, 1.000 bangkai burung itu telah dikubur di beberapa lubang yang sengaja dibuat di sekitar danau.
Rajendra Jakhar, seorang pejabat kehutanan setempat, mengatakan kepada PTI bahwa hujan es yang belakangan terjadi di Rajasthan mungkin adalah penyebab kematian 1.000 burung.
"Ada juga beberapa kemungkinan lain, seperti racun, bakteri atau virus," sebut Jakhar. Seorang dokter hewan setempat menegaskan kematian ini tidak terkait flu burung.
Beberapa sampel bangkai burung telah dikirim ke sebuah laboratorium di Bhopal untuk diperiksa lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News