medcom.id, Canberra: Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengecam gaji Kepala Pos Australia yang mendapatkan penghasilan lebih tinggi darinya.
Selama ini Ahmed Fahour mendapatkan gaji sebesar 5,6 juta dolar Australia atau sekitar Rp56,9 miliar. Gaji tersebut didapatkannya selama 2016 dan jumlahnya 10 kali lebih besar dari gaji PM Turnbull.
"Remunerasinya terlalu tinggi," tegas Turnbull, seperti dikutip Australian Broadcasting Corporation, Rabu (8/2/2017).
Australia Post pun membela keputusan untuk memberikan gaji besar kepada Fahour. Menurutnya, uang itu termasuk bonus setelah Fahour membawa perusahaan itu keluar dari kerugian dan meraih keuntungan besar pada 2016.
Perusahaan ini merupakan milik pemerintah. Sementara politikus dari berbagai pihak menilai gaji itu terlalu tinggi bagi seorang pejabat publik.
Bisnis kompetitif
Pihak Australia Post menyebutkan bahwa total gaji yang dibayarkan kepada Fahour pada Juni 2016 termasuk bonus sebesar 1,2 juta dolar Australia atau sekira Rp12,2 miliar.
"Ini adalah bisnis yang sangat kompetitif dan kami perlu membayar gaji yang kompetitif pula," tutur salah satu direksi Australia Post, John Stanhope.
Stanhope menambahkan, sebagian besar keuntungannya datang dari penjualan di tiga kuartal. Keuntungan itu berasal dari usaha parsel yang harus bersaing ketat dengan perusahaan besar seperti DHL dan FedEx.
Adapun detail mengenai gaji Fahour ini muncul setelah pihak senat Australia menuntut pemaparan. Sebelumnya Australia Post berhenti mempublikasikan informasi gaji yang dibayarkan kepada eksekutifnya sejak 2014-2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id