Hujan es ini berukuran kepalan tangan atau berdiameter sekitar 10 centimeter turun pada Selasa di sekitar area perkampungan La Bisbal d'Emporda. Hujan ini mengakibatkan luka-luka, kebanyakan patah tulang dan lebam bagi kurang lebih 50 orang.
“Orang-orang mulai berteriak dan bersembunyi,” ujar pemusik Sicus Carbonell, yang mendokumentasikan akibat dari kerusakan hujan es di Hotel Castell d'Emporda.
Hotel yang berdekatan dengan beranda yang tertutupi kain terpal itu, menjadi tempat bandnya ketika semua orang berlari untuk mencari perlindungan.
"Ada kekacauan, di mana banyak anak perempuan dan laki-laki berlari sendirian, dan beberapa orang tua mampu mengambil anak mereka,” ujar Carbonell di laman Asiaone pada Kamis, 1 September 2022.
“Ada seorang anak perempuan yang berumur sekitar tiga atau empat tahun yang tidak berlindung di bawah parasol (sejenis payung). Aku berlari dan menangkapnya,” ungkapnya.
"Lalu, tiba-tiba satu batu dari hujan es menembus lapisan kain dan aku memberitahukan grupku bahwa kita harus masuk ke dalam restoran atau salah satu dari ‘bola tenis’ tersebut menghantam kita dan kita tidak akan selamat,” ucap Carbonell.
Adapun bayi perempuan yang terjebak di La Bisbal d'Emporda terhantam di bagian kepala dan meninggal di Rumah Sakit Girona Trueta.
Ukuran hujan es tersebut menjadi rekor terbesar di Catalonia dalam dua abad menurut badan meteorologi, Meteocat. Selain itu, beberapa tempat di wilayah tersebut mendapatkan peringatan tentang hujan pada Rabu. (Gabriella Carissa Maharani Prahyta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News