Islandia. Freepik
Islandia. Freepik

7 Negara yang Wajib Kerja Cuma 4 Hari

Riza Aslam Khaeron • 18 Januari 2025 13:16
Jakarta: Dalam beberapa tahun terakhir, sistem kerja empat hari semakin populer di berbagai negara.
 
Gagasan ini menawarkan fleksibilitas, meningkatkan keseimbangan kerja dan kehidupan, serta efisiensi produktivitas.  Berikut ini adalah negara-negara yang telah mencoba atau menerapkan sistem kerja empat hari.
 

Islandia: Pionir Sistem Kerja Empat Hari

Islandia menjadi sorotan dunia dengan uji coba besar-besaran pada 2015 hingga 2019. Sebanyak 2.500 pekerja, atau sekitar 1% dari populasi, berpartisipasi dalam pengurangan jam kerja menjadi 35–36 jam per minggu tanpa pengurangan gaji.
 
Menurut laporan dari ALDA dan Autonomy, produktivitas tetap stabil atau bahkan meningkat, sementara tingkat stres dan kelelahan pekerja berkurang secara signifikan.
 

Inggris: Uji Coba Terbesar di Dunia

Pada tahun 2022, Inggris meluncurkan uji coba sistem kerja empat hari terbesar di dunia, melibatkan 61 perusahaan dan hampir 3.000 pekerja.

Hasilnya sangat positif: 86% perusahaan memutuskan untuk melanjutkan kebijakan tersebut secara permanen.
 
Studi dari Cambridge, Oxford, dan Boston College menemukan bahwa pendapatan perusahaan meningkat lebih dari 30% selama periode uji coba.
 

Jepang: Meningkatkan Keseimbangan Kerja dan Kehidupan

Pemerintah Jepang pada tahun 2021 merekomendasikan perusahaan untuk mengadopsi sistem kerja empat hari demi meningkatkan keseimbangan kerja dan kehidupan.
 
Microsoft Jepang juga melakukan uji coba pada 2019 dengan memberikan libur setiap Jumat kepada karyawan. Hasilnya, produktivitas meningkat 40% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
 

Belgia: Hak untuk Memilih

Pada Februari 2022, Belgia mengesahkan undang-undang yang memberikan hak kepada pekerja untuk memilih sistem kerja empat hari dengan jam kerja yang dikompresi. Artinya, pekerja tetap bekerja 38 jam per minggu, tetapi dalam empat hari kerja.
 

Selandia Baru: Keberhasilan Perpetual Guardian

Perusahaan Perpetual Guardian di Selandia Baru menjadi pelopor sistem kerja empat hari pada tahun 2018. Dalam uji coba selama enam minggu, karyawan bekerja satu hari lebih sedikit per minggu tanpa pemotongan gaji.
 
Hasilnya menunjukkan peningkatan produktivitas, keseimbangan kerja dan kehidupan, serta pengurangan tingkat stres.
 

Spanyol: Inisiatif Nasional

Spanyol meluncurkan uji coba nasional pada 2023 dengan mengurangi jam kerja menjadi 32 jam per minggu.
 
Program ini dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup pekerja tanpa mengurangi produktivitas. Inisiatif ini juga berdampak positif pada sektor pariwisata dan kesehatan masyarakat.
 

Amerika Serikat: Kasus Utah

Utah menerapkan sistem kerja empat hari untuk pegawai negeri pada 2008 hingga 2011. Meski tujuan awalnya adalah penghematan biaya operasional, hasilnya juga menunjukkan peningkatan kepuasan kerja. Namun, kebijakan ini akhirnya dihentikan karena alasan administratif.
 
Sistem kerja empat hari telah memberikan dampak positif di banyak negara, seperti peningkatan produktivitas, pengurangan stres, dan keseimbangan kehidupan yang lebih baik.
 
Meski belum cocok untuk semua jenis pekerjaan, sistem ini menunjukkan potensi besar untuk masa depan dunia kerja.
 
Baca Juga:
Ada Long Weekend di Akhir Januari 2025, Persiapkan Liburan Sobat!
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan