Otto Skorzeny menodongkan pistol kepada Fotographer Tahun 1960. (Reporters Associes/Gamma-Rapho)
Otto Skorzeny menodongkan pistol kepada Fotographer Tahun 1960. (Reporters Associes/Gamma-Rapho)

Kisah Otto Skorzeny, Agen Nazi, Mesir, dan Israel, Pria Paling Berbahaya di Eropa

Riza Aslam Khaeron • 15 November 2024 14:41
Jakarta: Otto Skorzeny adalah salah satu tokoh paling penuh kejutan di dunia intelijen. Bayangkan saja, seorang perwira Nazi yang ditakuti Sekutu, lalu menjadi penasihat militer untuk Mesir, dan pada akhirnya bekerja untuk Mossad, dinas intelijen Israel.
 
Kehidupan Skorzeny seperti plot film spionase yang penuh dengan tikungan tak terduga. Ia membuktikan bahwa dalam dunia geopolitik, musuh bisa berubah menjadi teman, dan kesetiaan tidak selalu hitam-putih.
 
Yuk, kita selami bersama kisah Skorzeny yang penuh lika-liku dan kejutan, dari masa-masa sebagai perwira Nazi, berpetualang di Mesir, hingga bekerja untuk Mossad, dinas intelijen Israel.
 

Kehidupan Awal dan Pengalaman Sebelum Bergabung dengan Nazi

Sebelum menjadi bagian dari Nazi, Otto Skorzeny menjalani kehidupan yang cukup berbeda. Lahir di Wina pada 12 Juni 1908, ia berasal dari keluarga kelas menengah yang memiliki tradisi militer.

Awalnya, Skorzeny memilih jalur pendidikan teknik dan belajar di Universitas Teknologi Wina. Setelah lulus, ia bekerja sebagai teknisi sipil dan terlibat dalam berbagai proyek infrastruktur, yang memberinya pengalaman langsung dalam bidang teknik dan manajemen proyek.
 
Selain menjadi teknisi sipil, Skorzeny juga memiliki ketertarikan besar pada dunia penerbangan. Pada akhir tahun 1930-an, ia mendaftar untuk bergabung dengan pasukan udara Jerman, Luftwaffe, tetapi ditolak karena usianya yang dianggap terlalu tua dan tinggi badannya yang mencapai 1,94 meter, melebihi standar yang ditetapkan untuk pelatihan awak udara.
 
Kisah Otto Skorzeny, Agen Nazi, Mesir, dan Israel, Pria Paling Berbahaya di Eropa
Gambar: Skorzeny dan Adolf Hitler. (thediplomatinspain.com)
 
Namun, penolakan ini tidak menyurutkan ambisinya untuk tetap berkontribusi pada perjuangan militer Jerman.
 
Tak lama kemudian, ia bergabung dengan Partai Nazi dan akhirnya masuk ke dalam unit Waffen-SS, di mana ia menunjukkan keberanian dan kemampuan strategisnya, membuatnya dikenal sebagai komandan yang sangat berani dan inovatif.
 

Dari Nazi ke Mesir: Skorzeny dan Perannya di Dunia Arab

Otto Skorzeny, seorang perwira Nazi kelahiran Austria, adalah salah satu agen paling kontroversial dalam sejarah. Ia dikenal atas perannya dalam berbagai operasi militer Jerman Nazi selama Perang Dunia II.
 
Kisah Otto Skorzeny, Agen Nazi, Mesir, dan Israel, Pria Paling Berbahaya di Eropa
Gambar: Skorzeny dan Mussolini. (Bundesarchiv)
 
Salah satu aksinya yang paling terkenal adalah menyelamatkan Benito Mussolini dari penahanan oleh pemerintah Italia pada tahun 1943, serta menyusup ke pasukan Sekutu selama Battle of the Bulge dengan mengenakan seragam musuh.
 
Keahlian Skorzeny dalam operasi khusus membuatnya dijuluki "Pria Paling Berbahaya di Eropa" oleh Sekutu. Ia punya kemampuan perencanaan strategis dan keberanian yang membuatnya disegani bahkan oleh lawannya.
 
Adapun operasi menggegerkan lainnya dari Skorzeny selama Perang Dunia II adalah Operation Panzerfaust pada Oktober 1944.
 
Ia memimpin misi untuk menculik putra dari Admiral Miklós Horthy, pemimpin Hungaria, untuk memaksa Horthy mundur dan menggantinya dengan pemerintahan pro-Nazi.
 
Keberhasilan operasi ini membuat Skorzeny dianugerahi pangkat Obersturmbannführer, setara dengan letnan kolonel di Waffen-SS.
 
Adapula Operation Long Jump yang direncanakan untuk membunuh pemimpin 'Big Three' (Stalin, Churchill, Roosevelt) selama Konferensi Teheran. Rencana tersebut terungkap sebelum dilaksanakan.
 
Salah satu taktik khasnya adalah menggunakan tipu daya militer, termasuk mengenakan seragam musuh untuk menyusup ke wilayah lawan, yang membuatnya menjadi sosok yang ditakuti.
 
Kisah Otto Skorzeny, Agen Nazi, Mesir, dan Israel, Pria Paling Berbahaya di Eropa
Gambar: Skorzeny (Kiri) dan Peron (Tengah). (Domain Publik)
 
Setelah perang berakhir, pada tahun 1948, Skorzeny melarikan diri dari kamp interniran di Darmstadt, Jerman. Setelah berhasil kabur, ia bergabung dengan Gehlen Organization, sebuah agen intelijen yang dibentuk oleh mantan Nazi di bawah komando pasukan pendudukan AS.
 
Ia kemudian pindah ke Madrid, Spanyol, dan mendirikan bisnis teknik kecil di sana. Selama tahun 1950-an, Skorzeny sering bepergian antara Spanyol dan Argentina.
 
Di Argentina, ia bergabung dengan komunitas eks-Nazi yang mendapat perlindungan dari pemerintah Juan Perón, bekerja sebagai penasihat dan pengawal untuk Juan dan Eva Perón.
 
Selain itu, ia menjalin koneksi dengan berbagai tokoh militer dan industri yang membantu mempertahankan pengaruhnya di lingkaran internasional.
 
Pada tahun 1957, Skorzeny melakukan kunjungan singkat ke Irlandia dan menghabiskan waktu di Portmarnock, County Dublin. Ia sering terlihat di Portmarnock Country Club, dan dikenal oleh masyarakat setempat, termasuk politisi muda Charles Haughey.
 
Kisah Otto Skorzeny, Agen Nazi, Mesir, dan Israel, Pria Paling Berbahaya di Eropa
Gambar: Skorzeny di irlandia. (Arsip Nasional Irlandia via BBC)
 
Namun, kehadirannya juga menimbulkan kekhawatiran karena keterlibatannya di masa lalu. Skorzeny membeli lahan pertanian di County Kildare dan sebuah rumah di Irlandia, meski tidak tinggal di sana secara permanen.
 
Kehadirannya menjadi isu politik, dengan beberapa anggota parlemen khawatir ia masih terlibat dalam aktivitas neo-Nazi.
 
Tekanan politik yang meningkat akhirnya membuatnya meninggalkan Irlandia dan kembali ke Spanyol untuk menetap di Madrid di bawah pemerintahan Franco, di mana ia melanjutkan hubungan dengan berbagai rezim otoriter di Timur Tengah dan Amerika Latin.
 
Sebelum itu, pada tahun 1952, setelah kudeta oleh Jenderal Mohammed Naguib, Skorzeny dikirim ke Mesir oleh mantan Jenderal Reinhard Gehlen, yang saat itu bekerja untuk CIA, untuk menjadi penasihat militer Naguib.
 
Ketika Gamal Abdel Nasser mengambil alih sebagai presiden pada tahun 1953, Skorzeny tetap di Mesir dan menjadi penasihat militer utamanya. Di sana, ia merekrut mantan perwira SS dan Wehrmacht seperti Wilhelm Fahrmbacher dan Oskar Munzel untuk melatih tentara Mesir.
 
Selain itu, Skorzeny terlibat dalam melatih sukarelawan Palestina, termasuk Yasser Arafat, untuk melawan pasukan Inggris di zona Terusan Suez, serta memberikan pelatihan taktik komando bagi sukarelawan Arab yang bertujuan melakukan operasi melawan pasukan Inggris.
 
Skorzeny juga memberikan pelatihan kepada pasukan khusus Mesir dalam taktik sabotase dan infiltrasi. Dia membantu mengembangkan kemampuan militer Mesir untuk menghadapi ancaman dari Israel dan kekuatan Barat.
 
Peran Skorzeny di Mesir bukan hanya sebagai penasihat; dia juga menjadi pemain aktif dalam meningkatkan kemampuan operasional Mesir.
 

Agen untuk Mossad: Kerja Sama yang Tak Terduga

Lebih mengejutkan lagi, Otto Skorzeny disebut juga bekerja untuk Mossad, dinas intelijen Israel, pada tahun 1960-an.
 
Ia membantu Mossad dalam misi membunuh ilmuwan Jerman yang bekerja pada proyek roket militer Mesir, serta memberikan informasi tentang aktivitas ilmuwan Jerman lainnya yang mendukung militer Mesir.
 
Fakta bahwa seorang mantan Nazi bisa bekerja untuk Israel yang secara ideologis bertolak belakang dengan Nazi Jerman menunjukkan betapa rumitnya perjalanan hidup Skorzeny.
 
Kerja sama ini dimulai pada awal tahun 1962, ketika Mossad mendekati Skorzeny di Madrid dan memberinya tawaran yang sulit ditolak.
 
Mossad mengetahui bahwa Skorzeny memiliki akses ke jaringan mantan perwira Nazi yang bekerja di Mesir. Sebagai gantinya, Israel menjanjikan perlindungan dari ancaman pembunuhan dan perburuan terhadap Skorzeny.
 
Dalam salah satu misinya untuk Mossad, pada tahun 1962, Skorzeny terlibat dalam mengirim ancaman langsung kepada ilmuwan Jerman yang bekerja untuk Mesir di Kairo, serta memainkan peran penting dalam pembunuhan beberapa ilmuwan kunci yang terlibat dalam proyek roket militer Mesir.
 
Skorzeny juga memberikan intelijen strategis yang membantu Mossad mengidentifikasi dan menargetkan aset-aset militer Mesir, termasuk laboratorium dan pusat penelitian, yang dianggap berbahaya bagi keamanan Israel.
 
Keterlibatan Skorzeny dengan Mossad menunjukkan betapa pragmatisnya dunia intelijen. Bahkan seorang mantan Nazi yang dulu berperang melawan orang Yahudi bisa bekerja sama dengan Israel jika ada keuntungan strategis yang besar.
 
Hal ini memperlihatkan bagaimana ideologi bisa menjadi fleksibel di tengah kepentingan geopolitik.
 

Akhir Hidup Skorzeny

Otto Skorzeny meninggal di Madrid pada 5 Juli 1975 akibat kanker paru-paru. Kisah hidupnya tetap menjadi salah satu cerita yang paling aneh dalam sejarah agen intelijen dunia, menghubungkan berbagai ideologi dan negara yang saling berlawanan.
 
Dari Nazi Jerman hingga Mesir dan Israel, Skorzeny adalah contoh dari bagaimana dunia intelijen penuh dengan kejutan dan kontradiksi.
 
Setelah kematiannya, banyak rumor dan spekulasi yang beredar tentang berbagai misi rahasia yang pernah ia jalani—beberapa di antaranya mungkin tidak akan pernah terungkap sepenuhnya.
 
Skorzeny adalah simbol dunia bayangan intelijen, di mana kesetiaan dan musuh bisa berubah-ubah seiring perubahan kepentingan nasional dan pribadi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan